29.5 C
Probolinggo
Thursday, June 1, 2023

Pembudidaya Lele Harus Kurangi Ketergantungan Pakan Pabrikan

SUMBERASIH, Radar Bromo – Keluhan pembudidaya lele terkait dengan mahalnya pakan lele pabrikan menjadi perhatian serius Dinas Perikanan dan  Kelautan Kabupaten Probolinggo. Kamis (29/8) dinas mengadakan temu lapang pakan mandiri yang dilaksanakan di Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih.

Dalam temu lapang tersebut, dihadiri oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan. Para kelompok pembudidaya ikan serta 13 pembuat pakan mandiri juga turut hadir.

Kepala Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Probolinggo Dedi Isfandy mengatakan, temu lapang ini merupakan tindak lanjut dari keluhan petani lele yang merasa terbebani dengan mahalnya harga pakan lele pabrikan. Sehingga berpengaruh besar pada hasil usaha budidaya lele masyarakat.

“Pentingnya pembuatan pakan secara mandiri oleh para kelompok, mengurangi ketergantungan dari pakan pabrikan. Saat ini harga pakan pabrikan kian hari kian mahal dan perhitungan secara ekonomi untuk usaha budidaya ikan lele, nila dan bandeng, bisa rugi,” ujarnya.

Baca Juga:  Harga Pakan Lele Mahal, Pembudidaya di Probolinggo Gelisah

Pihaknya mengatakan, pada prinsipnya pakan pabrikan yang ada dipasaran sudah bisa di substitusi dengan pakan mandiri. Dari segi kualitas pakan hampir sama dengan pakan yang diproduksi pabrikan.

“Harga jual pakan lele pabrik tentu disesuaikan dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Kualitas pakan mandiri hampir sama dengan pabrikan. Sebaiknya menggunakan pakan mandiri saja,” ujarnya.

Dengan menggunakan pakan mandiri, keuntungan akan diperoleh oleh dua pihak. Yakni produsen pakan mandiri yang merupakan home industry dan pembudidaya lele. Produsen pakan memperoleh pasar dan pembudidaya lele mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi karena harga pakan lebih murah.

“Walaupun sifatnya home industry tetapi kami pantau standar operasionalnya. Sehingga hasil lele juga berkualitas dan biaya operasional dapat ditekan seminim mungkin,” jelasnya.

Baca Juga:  Lahan Produksi Garam di Kota Pasuruan Bertambah

Sementara itu Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto, mengatakan siap membackup sertifikasi Cara pembuatan pakan ikan yang baik untuk menjamin kualitas pakan mandiri, dan register pakan mandiri akan dipersingkat prosedurnya untuk mengakomodir pakan mandiri.

“Kedepan diharapkan pakan mandiri berkembang secara segmentasi, dimana ada kelompok pembuat pakan mandiri (pokanri) dan kelompok pembuat formula pakan mandiri, Sehingga kelompok pencetak tinggal membeli bahan pakan yang sudah dalam bentuk formula,” paparnya. (ar/fun)

SUMBERASIH, Radar Bromo – Keluhan pembudidaya lele terkait dengan mahalnya pakan lele pabrikan menjadi perhatian serius Dinas Perikanan dan  Kelautan Kabupaten Probolinggo. Kamis (29/8) dinas mengadakan temu lapang pakan mandiri yang dilaksanakan di Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih.

Dalam temu lapang tersebut, dihadiri oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan. Para kelompok pembudidaya ikan serta 13 pembuat pakan mandiri juga turut hadir.

Kepala Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Probolinggo Dedi Isfandy mengatakan, temu lapang ini merupakan tindak lanjut dari keluhan petani lele yang merasa terbebani dengan mahalnya harga pakan lele pabrikan. Sehingga berpengaruh besar pada hasil usaha budidaya lele masyarakat.

“Pentingnya pembuatan pakan secara mandiri oleh para kelompok, mengurangi ketergantungan dari pakan pabrikan. Saat ini harga pakan pabrikan kian hari kian mahal dan perhitungan secara ekonomi untuk usaha budidaya ikan lele, nila dan bandeng, bisa rugi,” ujarnya.

Baca Juga:  Harga Pakan Lele Mahal, Pembudidaya di Probolinggo Gelisah

Pihaknya mengatakan, pada prinsipnya pakan pabrikan yang ada dipasaran sudah bisa di substitusi dengan pakan mandiri. Dari segi kualitas pakan hampir sama dengan pakan yang diproduksi pabrikan.

“Harga jual pakan lele pabrik tentu disesuaikan dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Kualitas pakan mandiri hampir sama dengan pabrikan. Sebaiknya menggunakan pakan mandiri saja,” ujarnya.

Dengan menggunakan pakan mandiri, keuntungan akan diperoleh oleh dua pihak. Yakni produsen pakan mandiri yang merupakan home industry dan pembudidaya lele. Produsen pakan memperoleh pasar dan pembudidaya lele mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi karena harga pakan lebih murah.

“Walaupun sifatnya home industry tetapi kami pantau standar operasionalnya. Sehingga hasil lele juga berkualitas dan biaya operasional dapat ditekan seminim mungkin,” jelasnya.

Baca Juga:  Bawaslu Tak Temukan Syarat Formil Money Politics di Dua Kasus yang Sempat Dilaporkan

Sementara itu Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Soebjakto, mengatakan siap membackup sertifikasi Cara pembuatan pakan ikan yang baik untuk menjamin kualitas pakan mandiri, dan register pakan mandiri akan dipersingkat prosedurnya untuk mengakomodir pakan mandiri.

“Kedepan diharapkan pakan mandiri berkembang secara segmentasi, dimana ada kelompok pembuat pakan mandiri (pokanri) dan kelompok pembuat formula pakan mandiri, Sehingga kelompok pencetak tinggal membeli bahan pakan yang sudah dalam bentuk formula,” paparnya. (ar/fun)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru