SUKAPURA – Meningkatnya aktivitas Gunung Bromo, sejak beberapa hari terakhir sempat membuat sejumlah pelaku wisata di kawasan Gunung Bromo, resah. Mereka khawatir kunjungan wisatawan menurun. Syukur, kunjungan wisatawan stabil.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Probolinggo Digdjoyo Djamaluddin mengatakan, kabar meningkatnya aktivitas Gunung Bromo di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, tidak berdampak kepada hunian hotel. “Tidak berdampak. Hunian hotel tetap seperti biasanya,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Yoyok itu menjelaskan, saat ini tingkat hunian memang sepi. Tapi, itu bukan karena adanya kabar meningkatnya aktivitas Gunung Bromo. Melainkan, karena pada bulan-bulan ini masuk low season. Sehingga, tidak banyak wisatawan yang menginap di hotel. “Sepinya bukan karena ada pembatalan atau apa,” ujarnya.
Sejauh ini, hunian hotel berkisar antara 25 sampai 30 persen. Menurutnya, hal itu lumrah terjadi pada Februari sampai April. “Baru nanti setelah Mei sampai Agustus banyak tamu. Kalau sekarang sepi karena low season,” ujar Yoyok.
Menurutnya, yang sedikit berdampak terhadap wisatawan tour transit. Yaitu, wisatawan yang hanya datang malam dan siang pulang. Untuk wisatawan jenis ini ada pembatalan pemesanan hotel. Tapi, tidak banyak. “Jadi tidak banyak dampaknya. Semuanya masih sama seperti sebelumnya,” ujarnya. (sid/rud)