PASURUAN – Meski kondisi jalan provinsi di Kota/Kabupaten Pasuruan kerap mengalami kerusakan, hingga saat ini belum ada upaya perbaikan. Pemprov Jatim hanya akan melakukan pemeliharaan rutin dengan cara tambal sulam.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Remin Irianto mengutarakan, pihaknya memang belum merencanakan peningkatan jalan provinsi. Sebab kondisi jalan sejauh ini, menurutnya, masih cukup baik.
“Kalau secara keseluruhan kondisinya masih tergolong baik. Tidak ada kerusakan total, namun hanya di titik-titik tertentu saja,” ujar Remin, Kamis (21/2).
Meski begitu, pihaknya tetap memantau kondisi jalan secara berkala. Hal itu agar penanganan pemeliharaan jalan bisa lekas dilakukan apabila ditemukan titik jalan yang mengalami kerusakan. Selama ini, kerusakan jalan seperti kontur tanah yang bergelombang hingga terdapat lubang karena adanya genangan air saat hujan.
Diketahui, jalan provinsi yang berada di wilayah Kota/Kabupaten Pasuruan terdiri dari enam ruas. Di Kota Pasuruan sejumlah satu ruas jalan di Kelurahan Pohjentrek, Kecamatan Purworejo. Sedangkan lima ruas jalan lainnya yakni ruas jalan Pandaan-Tretes, Pasuruan-Kejayan, Kejayan-Tosari, Kejayan-Purwosari, dan Purwodadi-Nongkojajar.
Tahun ini, Pemprov telah menyiapkan anggaran senilai Rp 600 juta untuk mengkover pemeliharaan jalan dengan panjang total 87,43 kilometer itu. “Tidak ada peningkatan jalan, makanya kami pantau terus jika memang ada kerusakan ya tambal sulam,” ungkap dia.
Dana tersebut dapat digunakan selama satu tahun anggaran. Penggunaannya pun bersifat rutin dan untuk kebutuhan mendesak saja. “Pemeliharaannya berdasarkan pantauan di lapangan. Jika terdapat lubang, maka akan ditambal sulam menggunakan aspal baru,” ungkapnya.
Namun, jika kondisi jalan bergelombang dan membahayakan pengguna jalan, pihaknya akan meratakan permukaan aspal kemudian mempertebal lapisan aspal. (tom/fun)