25.3 C
Probolinggo
Thursday, June 8, 2023

Kibarkan Bendera Raksasa di Tebing Setinggi 74 Meter Kalipedati Krucil

KRUCIL, Radar Bromo-Pemkab Probolinggo  melakukan cara unik untuk memperingati HUT ke 74 kemerdekaan RI. Bendera raksasa dibentangkan di tebing dengan ketinggian 74 meter, kemarin (15/8).

Bendera itu dibentangkan saat digelar upacara bendera di wisata Air Terjun Kalipedati, Desa Kalianan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. Kegiatan itu dilakukan sekitar pukul 10.00.

Warga sekitar dan pelajar yang ada di daerah itu kompak mengikuti upacara bendera. Mereka hadir dengan membawa bendera merah putih. Kemudian berbaris bersama di bawah tebing untuk mengikuti upacara.

JEMBATAN DARURAT: Wabup Timbul Prihanjoko dan rombongan saat melintasi jembatan darurat Kalipedati sebelum pengibaran bendera raksasa di tebing Kalipedati. (Zainal Arifin/ Radar Bromo)

Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko hadir sebagai pemimpin upacara. Ia didampingi segenap pejabat OPD di lingkungan Pemkab Probolinggo.

Pengibaran bendera sendiri dilakukan di tebing oleh empat orang. Saat komandan upacara meneriakkan perintah hormat, bendera berukuran 6 meter kali 3 meter berkibar gagah di tebing.

Baca Juga:  Maksimalkan Pelayanan, RSUD Waluyo Jati Bangun Gedung Baru

Para pengibar bendera dari Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Probolinggo dengan perlahan menaikan bendera. Setelah lagu Indonesia Raya selesai, dihentikan pula pengerekan bendera.

Sementara di bawah tebing, bendera ukuran 18 meter X 6 meter dibentangkan. Bendera tersebut dipegangi oleh 20 warga. Hal itu, membuat upacara yang pertama kali digelar di Kali Pedati, terasa sakral.

HORMAT: Seorang warga mengibarkan bendera merah putih di areal air terjun Kalianan, Krucil. Nampak dua remaja memberikan hormat. (Foto: Zainal Arifin/ Radar Bromo)

Dalam sambutannya, Timbul mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi upacara bendera oleh para pemuda itu. Hal itu menggambarkan tekad kuat untuk mengibarkan berdera merah putih di manapun berada.

Menurutnya, upacara di lokasi wisata itu memang dilakukannya dengan sengaja. Itu, dilakukan untuk mempromosikan destinasi wisata di daerah. Ke depan, bukan hanya di air terjun Kali Pedati. Upacara bendera akan digelar di destinasi wisata lain.

Baca Juga:  Pengedar Kregenan di Kraksaan Dibekuk, Polisi Temukan Ribuan Pil di Rumahnya

“Tujuannya, untuk mempromosikan wisata. Ke depan akan kami promosikan pula destinasi wisata yang lain,” katanya.

Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo Yulius Christian mengatakan, upacara itu juga diharapkan bisa menggerakkan perekonomian masyarakat. Sebab, saat wisata itu dikelola, maka akan berdampak kepada masyarakat sekitar.

“Selain itu, juga mengenalkan destinasi wisata air terjun dan tebing Kali Pedati, yang tebingnya khas Probolinggo. Dengan adanya apel merah putih di tempat ini, diharapkan membawa efek ekonomi bagi masyarakat sekitar,” katanya. (sid/hn)

 

 

 

 

 

 

 

 

KRUCIL, Radar Bromo-Pemkab Probolinggo  melakukan cara unik untuk memperingati HUT ke 74 kemerdekaan RI. Bendera raksasa dibentangkan di tebing dengan ketinggian 74 meter, kemarin (15/8).

Bendera itu dibentangkan saat digelar upacara bendera di wisata Air Terjun Kalipedati, Desa Kalianan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo. Kegiatan itu dilakukan sekitar pukul 10.00.

Warga sekitar dan pelajar yang ada di daerah itu kompak mengikuti upacara bendera. Mereka hadir dengan membawa bendera merah putih. Kemudian berbaris bersama di bawah tebing untuk mengikuti upacara.

JEMBATAN DARURAT: Wabup Timbul Prihanjoko dan rombongan saat melintasi jembatan darurat Kalipedati sebelum pengibaran bendera raksasa di tebing Kalipedati. (Zainal Arifin/ Radar Bromo)

Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko hadir sebagai pemimpin upacara. Ia didampingi segenap pejabat OPD di lingkungan Pemkab Probolinggo.

Pengibaran bendera sendiri dilakukan di tebing oleh empat orang. Saat komandan upacara meneriakkan perintah hormat, bendera berukuran 6 meter kali 3 meter berkibar gagah di tebing.

Baca Juga:  Selama Maret, Pengadilan Agama Kraksaan Catat 227 Pengajuan Cerai

Para pengibar bendera dari Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Probolinggo dengan perlahan menaikan bendera. Setelah lagu Indonesia Raya selesai, dihentikan pula pengerekan bendera.

Sementara di bawah tebing, bendera ukuran 18 meter X 6 meter dibentangkan. Bendera tersebut dipegangi oleh 20 warga. Hal itu, membuat upacara yang pertama kali digelar di Kali Pedati, terasa sakral.

HORMAT: Seorang warga mengibarkan bendera merah putih di areal air terjun Kalianan, Krucil. Nampak dua remaja memberikan hormat. (Foto: Zainal Arifin/ Radar Bromo)

Dalam sambutannya, Timbul mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi upacara bendera oleh para pemuda itu. Hal itu menggambarkan tekad kuat untuk mengibarkan berdera merah putih di manapun berada.

Menurutnya, upacara di lokasi wisata itu memang dilakukannya dengan sengaja. Itu, dilakukan untuk mempromosikan destinasi wisata di daerah. Ke depan, bukan hanya di air terjun Kali Pedati. Upacara bendera akan digelar di destinasi wisata lain.

Baca Juga:  Terpeleset dan Tertimpa saat Gotong Kayu Sengon, Warga Betektaman Gading Tewas

“Tujuannya, untuk mempromosikan wisata. Ke depan akan kami promosikan pula destinasi wisata yang lain,” katanya.

Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo Yulius Christian mengatakan, upacara itu juga diharapkan bisa menggerakkan perekonomian masyarakat. Sebab, saat wisata itu dikelola, maka akan berdampak kepada masyarakat sekitar.

“Selain itu, juga mengenalkan destinasi wisata air terjun dan tebing Kali Pedati, yang tebingnya khas Probolinggo. Dengan adanya apel merah putih di tempat ini, diharapkan membawa efek ekonomi bagi masyarakat sekitar,” katanya. (sid/hn)

 

 

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru