27.7 C
Probolinggo
Sunday, March 26, 2023

Janda-Duda di Kota Probolinggo Terus Bertambah

KADEMANGAN, Radar Bromo – Kasus perceraian yang ditangani Pengadilan Agama (PA) Kelas IB Kota Probolinggo, tak pernah nol. Karenanya, jumlah duda dan janda di Kota Mangga ini terus bertambah. Namun, bulan kemarin kasus perceraian yang diputus PA Kota Probolinggo menurun.

Bulan kemarin, ada 46 perkara perceraian yang telah diputus PA Kota Probolinggo. Meliputi 12 cerai talak dan 34 cerai gugat. Sedangkan, pada Juli lalu ada 61 perkara dengan rincian 23 cerai talak dan 38 cerai gugat.

Plh Panitera PA Kota Probolinggo Siti Nurul Qomariyah mengatakan, putusan perkara perceraian menurun pada Agustus. Ini, dikarenakan ada sejumlah pemohon yang mencabut permohonannya. “Beberapa berkas pada Agustus dicabut oleh pemohon. Mungkin permasalahan di rumah tangganya sudah bisa diselesaikan. Justru ini lebih baik daripada terjadi perceraian,” ujarnya.

Baca Juga:  Temukan Wisatawan Tak Pakai Masker saat Sidak Prokes

Menurutnya, cepat dan lambatnya putusan perceraian dipengaruhi oleh beberapa faktor. Di antaranya, adanya perdebatan antara kedua belah pihak dalam persidangan. Serta, adanya keterangan yang berbelit-belit.

“Ada beberapa faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya proses perceraian. Namun, maksimal perkara perceraian yang ditangani Pengadilan Agama 5 bulan. Lebih dari itu justru kami pertanyakan,” ujarnya.

Disinggung soal angka perceraian pada bulan ini, Nurul mengatakan, ada sejumlah permohonan yang sudah masuk. Namun, jumlahnya baru bisa dipastikan pada akhir bulan. “Beberapa sudah masuk,” ujarnya.

Menurutnya, ada beberapa hal yang menjadi faktor terjadinya perceraian. Di antaranya yang menjadi faktor utama karena alasan ekonomi. Alasan berikutnya karena sudah tidak ada kecocokan di antara kedua belah pihak.

Baca Juga:  Pulang dari Ponpes di Magetan, 2 Warga Sumber Positif saat Rapid Test

“Ada baiknya sebelum melakukan permohonan cerai, dilakukan penyelesaian secara kekeluargaan untuk mengantisipasi perceraian. Jika sudah terjadi perceraian, anak lah yang akan jadi korban,” ujarnya. (ar/fun)

KADEMANGAN, Radar Bromo – Kasus perceraian yang ditangani Pengadilan Agama (PA) Kelas IB Kota Probolinggo, tak pernah nol. Karenanya, jumlah duda dan janda di Kota Mangga ini terus bertambah. Namun, bulan kemarin kasus perceraian yang diputus PA Kota Probolinggo menurun.

Bulan kemarin, ada 46 perkara perceraian yang telah diputus PA Kota Probolinggo. Meliputi 12 cerai talak dan 34 cerai gugat. Sedangkan, pada Juli lalu ada 61 perkara dengan rincian 23 cerai talak dan 38 cerai gugat.

Plh Panitera PA Kota Probolinggo Siti Nurul Qomariyah mengatakan, putusan perkara perceraian menurun pada Agustus. Ini, dikarenakan ada sejumlah pemohon yang mencabut permohonannya. “Beberapa berkas pada Agustus dicabut oleh pemohon. Mungkin permasalahan di rumah tangganya sudah bisa diselesaikan. Justru ini lebih baik daripada terjadi perceraian,” ujarnya.

Baca Juga:  Tujuh Bulan, Ada 248 Janda-Duda Baru di Kota Probolinggo

Menurutnya, cepat dan lambatnya putusan perceraian dipengaruhi oleh beberapa faktor. Di antaranya, adanya perdebatan antara kedua belah pihak dalam persidangan. Serta, adanya keterangan yang berbelit-belit.

“Ada beberapa faktor yang mempengaruhi cepat lambatnya proses perceraian. Namun, maksimal perkara perceraian yang ditangani Pengadilan Agama 5 bulan. Lebih dari itu justru kami pertanyakan,” ujarnya.

Disinggung soal angka perceraian pada bulan ini, Nurul mengatakan, ada sejumlah permohonan yang sudah masuk. Namun, jumlahnya baru bisa dipastikan pada akhir bulan. “Beberapa sudah masuk,” ujarnya.

Menurutnya, ada beberapa hal yang menjadi faktor terjadinya perceraian. Di antaranya yang menjadi faktor utama karena alasan ekonomi. Alasan berikutnya karena sudah tidak ada kecocokan di antara kedua belah pihak.

Baca Juga:  Rumah Janda dan Anaknya di Krejengan Dilalap Api

“Ada baiknya sebelum melakukan permohonan cerai, dilakukan penyelesaian secara kekeluargaan untuk mengantisipasi perceraian. Jika sudah terjadi perceraian, anak lah yang akan jadi korban,” ujarnya. (ar/fun)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru