Lupa Matikan Tungku, Rumah di Boto Lumbang Dilalap Api
LUMBANG-Daftar kasus kebakaran di wilayah Probolinggo selama musim angin terus bertambah. Usai kebakaran hebat di Gunungtugel, Bantaran yang menelan korban jiwa dan kebakaran eks basecamp Regullo Rafting di Maron, Kamis pagi (9/8), kebakaran terjadi di rumah Saiful, Dusun Kaburan, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.
BOLONG: Atap rumah korban yang ludes dilalap api. (Foto: BPBD for Radar Bromo).
Informasi yang dihimpun, titik api pertama kali terlihat sekitar pukul 08.00. Api muncul dari dapur rumah Saiful. Lantaran angin berembus kencang, api pun cepat menjalar.
Api sendiri baru bisa dipadamkan sekitar pukul 10.00. “Kebakaran itu membuat 80 persen kondisi rumah hangus dilalap api,” jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto.
Kebakaran itu sendiri dipicu lantaran korban luma mematikan tungku saat memasak. “Saat memasak, ditinggal. Dari situ, api menjalar ke rumah yang sebagian diantaranya terbuat dari kayu yang mudah terbakar,” imbuh Anung.
Akibat kebakaran itu, korban ditaksir mengalami kerugian sekitar Rp 20 juta. (mas/mie)
LUMBANG-Daftar kasus kebakaran di wilayah Probolinggo selama musim angin terus bertambah. Usai kebakaran hebat di Gunungtugel, Bantaran yang menelan korban jiwa dan kebakaran eks basecamp Regullo Rafting di Maron, Kamis pagi (9/8), kebakaran terjadi di rumah Saiful, Dusun Kaburan, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.
BOLONG: Atap rumah korban yang ludes dilalap api. (Foto: BPBD for Radar Bromo).
Informasi yang dihimpun, titik api pertama kali terlihat sekitar pukul 08.00. Api muncul dari dapur rumah Saiful. Lantaran angin berembus kencang, api pun cepat menjalar.
Api sendiri baru bisa dipadamkan sekitar pukul 10.00. “Kebakaran itu membuat 80 persen kondisi rumah hangus dilalap api,” jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto.
Kebakaran itu sendiri dipicu lantaran korban luma mematikan tungku saat memasak. “Saat memasak, ditinggal. Dari situ, api menjalar ke rumah yang sebagian diantaranya terbuat dari kayu yang mudah terbakar,” imbuh Anung.
Akibat kebakaran itu, korban ditaksir mengalami kerugian sekitar Rp 20 juta. (mas/mie)