KRAKSAAN, Radar Bromo – Jelang Idul Adha, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Kabupaten Probolinggo, memperketat pengawasan penjualan hewan kurban. Selasa (6/8) siang, pengecekan dilakukan pada kambing di lapak pegadang di sekitar Kecamatan Kraksaan dan Paiton.
Ada enam lokasi yang didatangi oleh pihak dinas. Dari enam lokasi itu, Dinas sempat menemukan hewan kurban yang mengalami sakit mata. Ada pula hewan kurban yang mengalami kaki bengkok.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengolahan dan Pemasaran, Disnak Keswan setempat Yukti Widiadma Ningsih mengatakan, ada ratusan ekor kambing dan domba yang diperiksa Disnak Keswan. “Dari hasil pemeriksaan, ada sekitar 1-2 prsen dari total pemeriksaan di lokasi tersebut yang terkena penyakit mata,” ujarnya.
Hewan yang sakit mata itu, dapat dilihat dengan adanya tanda merah di mata. Kemungkinan, kata Yukti, karena hewan kurban berada di tepi jalan atau kemasukan mikroorganisme. “Jadi masih dalam taraf wajar,” beber dia.
Untuk kambing yang kakinya bengkok, yang ditemukan saat pemeriksaan, lanjutnya, diharapkan tidak dijual oleh pedagang. Kambing tersebut harus disisihkan agar tidak dibeli untuk kurban. Kalaupun dijual, diharapkan bukan untuk kurban.
“Begitu juga jika ada temuan. Kalau kambing atau dombanya berpenyakit. Kami imbau untuk disisihkan, jangan sampai dijual,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, jika ditemukan ada hewan yang berpenyakit, pihaknya hanya bisa menyarankan tanpa memberikan sanksi terhadap penjual. “Kami tidak memiliki wewenang atas hal itu. Yang kami lakukan hanya menyarankan,” ungkapnya.
Setelah diperiksa, pihaknya memberikan penjual kambing sebuah surat. Surat itu yakni sebagai pemberitahuan bahwa kambing atau domba yang dijual oleh penjual kambing dalam keadaan sehat. “Pemeriksaan ini akan kami lakukan terus. Setelah dari Kraksaan, nanti ke daerah lain. Ini untuk memperketat pengawasan menjelang Idul Adha,” terangnya. (sid/fun)