Kota Probolinggo yang dulu masih berupa karesidenan itu pada sekitar 1909--1942 dipercaya oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai titik jaringan listrik yang kini disebut PLN.
Pelayanan PLN kembali dikeluhkan warga. Terutama warga Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Hampir sepekan aliran listrik sering padam. Bahkan, sehari bisa padam sampai tiga kali.