PASURUAN, Radar Bromo – Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jatim menyayangkan Kongres Luar Biasa (KLB) Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Pasuruan yang berakhir deadlock. Namun, Asprov belum memutuskan bagaimana nasib Askab selanjutnya.
Sekretaris Asprov PSSI Jatim Dian Puspito Rini mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan KLB pada Jumat (19/5) sore itu berakhir deadlock. Padahal, kegiatan itu disiapkan sejak tahun lalu. Tapi, setelah pelaksanaan tak ada keputusan yang didapat.
“Sangat disayangkan ya. Apalagi sebentar lagi akan ada event pra porprov, porprov, dan liga tiga. Kalau ini tidak selesai-selesai, kalau semua yang bersiteru tidak ingin mencari solusi, yang rugi nanti pembinaan sepak bola itu sendiri,” katanya.
Perempuan yang akrab disapa Ririn itu mengaku, pihaknya sudah sejak lama memfasilitasi Askab. Sudah sekitar tiga bulan lebih. Komunikasi sudah dibuka seluas-luasnya. Tapi hasil pertemuan selalu ada perbedaan di lapangan.
“Jadi, beberapa kali kami kirim tim dari Asprov untuk diskusi. Setelah ada kesepakatan, praktiknya berbeda. Yang terakhir KLB ini,” jelasnya.
KLB Askab PSSI Pasuruan Memanas, Kembali Deadlock
PASURUAN, Radar Bromo – Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jatim menyayangkan Kongres Luar Biasa (KLB) Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Pasuruan yang berakhir deadlock. Namun, Asprov belum memutuskan bagaimana nasib Askab selanjutnya.
Sekretaris Asprov PSSI Jatim Dian Puspito Rini mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan KLB pada Jumat (19/5) sore itu berakhir deadlock. Padahal, kegiatan itu disiapkan sejak tahun lalu. Tapi, setelah pelaksanaan tak ada keputusan yang didapat.
“Sangat disayangkan ya. Apalagi sebentar lagi akan ada event pra porprov, porprov, dan liga tiga. Kalau ini tidak selesai-selesai, kalau semua yang bersiteru tidak ingin mencari solusi, yang rugi nanti pembinaan sepak bola itu sendiri,” katanya.
Perempuan yang akrab disapa Ririn itu mengaku, pihaknya sudah sejak lama memfasilitasi Askab. Sudah sekitar tiga bulan lebih. Komunikasi sudah dibuka seluas-luasnya. Tapi hasil pertemuan selalu ada perbedaan di lapangan.
“Jadi, beberapa kali kami kirim tim dari Asprov untuk diskusi. Setelah ada kesepakatan, praktiknya berbeda. Yang terakhir KLB ini,” jelasnya.
KLB Askab PSSI Pasuruan Memanas, Kembali Deadlock