KEDOPOK, Radar Bromo – Jadi tuan rumah Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Senam, atlet-atlet senam kota mangga gagal meraih prestasi tertinggi. Dalam ajang yang digelar 13-18 Mei di GOR Kedopok itu, hanya 5 medali perunggu berhasil diraih.
Tiga medali perunggu berhasil diraih di nomor artistik. Sementara dua medali perunggu nomor ritmik. Lima medali itu disumbangkan oleh dua atlet. Yakni, Qur’ani Za’i Matuzakiyah di nomor ritmik kategori usia 7-12 tahun. Serta, Bella Dwi Hariyanti kategori usia 13-23 tahun.
Dalam kejuaraan kali ini, Persatuan Senam Seluruh Indonesia (Persani) Kota Probolinggo menurunkan 23 atlet. Mereka turun di nomor artistik, ritmik, dan aerobic gymnastic.
“Olahraga ini mengombinasikan dengan seni. Maka, tidak bisa disamakan dengan cabor lainnya. Kami tetap berusaha mendorong anak-anak agar maksimal dan mengharumkan nama Kota Probolinggo. Prestasi ini sudah sangat luar biasa bagi kami,” kata Ketua Pengkot Persani Kota Probolinggo Soviatun Fatimatuzzahro.
Sovi–sapaan akrabnya–berharap, melalui Kejuaran Provinsi (Kejurprov), masyarakat khususnya pelajar di Kota Probolinggo bisa lebih mengetahui dan mengenal senam lantai.
Menurutnya, senam lantai tidak hanya olahraga untuk kebugaran dan kesehatan tubuh. Tetapi, juga olahraga prestasi hingga ke ajang pekan olahraga provinsi (porprov), PON, dan SEA Games.
“Kami juga menargetkan untuk pengenalan dan pembibitan senam, karena sebenarnya potensi di Kota Probolinggo bagus sekali. Atlet yang kami miliki juga sangat bagus. Hanya, kami butuh sarana prasarana yang lebih memadai untuk latihan. Support baik dari pemerintah dan masyarakat tetap kami butuhkan,” harapnya.