KOTA Pasuruan kini jadi salah satu barometer balap sepeda di Jawa Timur. Itu tak terlepas dari ajang rutin Suropati Race yang sudah masuk seri keempat. Ajang yang jadi ikon balap sepeda Pasuruan itu selalu ditunggu cyclist dari berbagai daerah.
Ajang balap sepeda seperti Suropati Race memang membuka pintu bagi semua pembalap. Mulai usia senior, dewasa, remaja, hingga usia anak, pernah dibuka. Apalagi saat ini muncul bibit-bibit cyclist untuk beranjak ke atlet profesional.
Di tiap event-nya, Suropati Race baik nomor criterium dan Tour de Pasuruan, juga ada kategori men atau women under 19 tahun. Bahkan, di nomor criterium, Suropati Race 3 pernah ada kategori BMX anak.
Event-event balap sepeda seperti Suropati Race (SR) memang banyak membantu untuk mencetak atlet. Ini juga diakui Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI). Sekretaris ISSI Kota Pasuruan Rangga Yan Bagusta menyebutkan, event SR banyak ditunggu oleh cyclist. Baik itu kalangan entusias ataupun yang sudah menjadi atlet andal profesional.
Rangga menjelaskan, ISSI memang bertugas untuk membina bibit maupun atlet. Tapi, dengan keterbatasan anggaran, tentu saja ISSI harus menggandeng klub sepeda yang belakangan banyak bermunculan. Tak terkecuali di Kota Pasuruan.
“Dengan anggaran yang terbatas, pembinaan tetap dilakukan ISSI. Tetapi, patokannya itu kan cabor berprestasi jika ada atletnya jadi juara,” beber Rangga.
Sementara untuk mencetak atlet bisa menjadi juara, tak hanya sekadar latihan dan latihan. Termasuk mengikutkan pusat pelatihan cabang. Nah, di posisi seperti ini, ISSI banyak mengandalkan klub sepeda.