PASURUAN, Radar Bromo – Kabupaten Pasuruan pada edisi PON XX Papua mengirimkan 12 atlet. Mereka berlaga di enam cabang olahraga (cabor). Yakni, atletik, bulu tangkis, dayung canoing, pencak silat, selam, hingga sepatu roda.
Dari sejumlah cabor yang diterjunkan itu, cabor selam jadi bintang. Itu, lantaran tiga atlet selam asal Kabupaten Pasuruan berhasil menyumbang tiga medali emas untuk kontingen Jawa Timur. Dua dari nomor selam kolam dan satu dari nomor selam laut.
Yang istimewa, satu emas yang ditorehkan Wahyu Anggoro Tamtomo tak hanya menyumbang emas untuk Jatim. Tapi, juga memecahkan catatan rekor nasional. Lelaki 27 tahun asal Dermo, Kecamatan Bangil, yang turun di nomor kolam 50 meter surface itu berhasil mencatatkan waktu 15 menit 77 detik. Dia menyisihkan atlet asal Jabar yang meraih perak dan Bali dengan raihan perunggu.
Istimewanya, catatan waktu yang diperoleh Wahyu berhasil memecahkan rekor nasional milik Bayu Adiwibowo. Atlet asal DKI Jakarta yang mencetak rekor nasional dengan catatan waktu 17.40 pada 2008 lalu. Dengan raihan emas tersebut, Wahyu pun berpeluang ikut ajang SEA Games tahun depan.“Alhamdulillah, berkat dukungan dan doa dari banyak pihak saya bisa meraih emas,” kata Wahyu.
Raihan medali PON, sejatinya bukan pertama kali didapat Wahyu. Di ajang PON XIX Jabar tahun 2016, Wahyu juga bergabung dalam kontingen Jatim. Saat itu, dia juga turun di nomor 50 meter surface dan meraih medali perunggu.
Dari catatan KONI, atlet Kabupaten Pasuruan berhasil menyumbang 7 medali untuk kontingen Jatim. Selain tiga medali emas, juga ada 3 medali perak dan 1 perunggu. “Ini merupakan kebanggaan tersendiri. Karena, atlet-atlet Kabupaten Pasuruan mampu mendulang prestasi,” kata Ketua KONI Kabupaten Pasuruan Moch Moeljadi.