BANGIL, Radar Bromo – Persekabpas batal menjadi tuan rumah dalam ajang Liga 3 Jatim Grup L. Itu setelah Asprov PSSI Jawa Timur memastikan, venue gelaran Liga 3 grup L dialihkan ke daerah lain.
Kepastian itu diungkapkan Wakil Ketua Asprov PSSI Jawa Timur Amir Burhanudin. Ia memastikan, gelaran Liga 3 grup L tidak jadi digelar di Stadion R Soedrasono Bangil.
Pihaknya mengalihkan venue ke daerah lain. “Bukan batal, kami alihkan. Pasti sudah tidak di Pogar,” katanya, Rabu (13/10).
Menurutnya, sejauh ini pihaknya masih meninjau lokasi untuk gelaran grup L tersebut. Beberapa daerah yang berada di grup L dijajaki. Namun, belum diputuskan daerah mana yang bakal dijadikan tuan rumah. “Beberapa kota yang masuk dalam grup L sedang kami jajaki,” ujarnya singkat.
Dalam grup L sendiri ada AFA Syailendra, Asifa Malang, Mitra Bola Utama, Persekabpas, dan Persekap Pasuruan. Dalam grup tersebut, hanya Persekap Pasuruan yang masuk PPKM dengan level paling rendah. Yakni, level 2.
Apakah akan dipindah ke Kota Pasuruan, Amir juga tidak menjawab secara pasti. Menurutnya, hal itu mungkin saja terjadi. “Mungkin,” singkatnya.
BANGIL, Radar Bromo – Persekabpas batal menjadi tuan rumah dalam ajang Liga 3 Jatim Grup L. Itu setelah Asprov PSSI Jawa Timur memastikan, venue gelaran Liga 3 grup L dialihkan ke daerah lain.
Kepastian itu diungkapkan Wakil Ketua Asprov PSSI Jawa Timur Amir Burhanudin. Ia memastikan, gelaran Liga 3 grup L tidak jadi digelar di Stadion R Soedrasono Bangil.
Pihaknya mengalihkan venue ke daerah lain. “Bukan batal, kami alihkan. Pasti sudah tidak di Pogar,” katanya, Rabu (13/10).
Menurutnya, sejauh ini pihaknya masih meninjau lokasi untuk gelaran grup L tersebut. Beberapa daerah yang berada di grup L dijajaki. Namun, belum diputuskan daerah mana yang bakal dijadikan tuan rumah. “Beberapa kota yang masuk dalam grup L sedang kami jajaki,” ujarnya singkat.
Dalam grup L sendiri ada AFA Syailendra, Asifa Malang, Mitra Bola Utama, Persekabpas, dan Persekap Pasuruan. Dalam grup tersebut, hanya Persekap Pasuruan yang masuk PPKM dengan level paling rendah. Yakni, level 2.
Apakah akan dipindah ke Kota Pasuruan, Amir juga tidak menjawab secara pasti. Menurutnya, hal itu mungkin saja terjadi. “Mungkin,” singkatnya.
