NOVITA Dwi Darmayanti jadi salah satu atlet unggulan di bawah naungan KONI Kabupaten Probolinggo. Ia sudah banyak meraih medali. Uniknya, sejumlah prestasi itu ditorehkan Novita dari sejumlah cabang olahraga (cabor).
Olahraga bela diri bagi Novita bukanlah hal baru. Semua berawal dari saat ia duduk di bangku sekolah dasar (SD), ia kerap berkelahi dengan sesama temannya.
Saat masuk SMP, ia diikutkan ekstrakurikuler pencak silat. Agar kegemarannya berkelahi itu tersalurkan ke arah yang lebih baik. Saat duduk di bangku SMPN Lumbang, ia ikut ekstrakurikuler pencak silat di sekolahnya pada 2012 lalu.
Bakatnya pun sudah tampak saat itu. Di bawah bimbingan pelatih Debi Abdul Gani, Novita pun mulai mengikuti turnamen dan lomba silat.
Dorongan dari orang tua dan keluarganya, membuat Novita kian fokus menekuni silat. Saat sekolah di SMAN 1 Kraksaan, Novita mulai beralih menggeluti cabor wushu. Keputusan itu tak terlepas dari keputusan sang pelatih, Debi yang juga pindah jadi pelatih cabor wushu. Novita juga mudah beradaptasi.
“Saya pindah cabor wushu tahun 2015. Saya ikut Porprov ke-V di Banyuwangi cabor wushu. Alhamdulillah Juara 3 cabor wushu kelas 48 kilogram,” katanya pada Jawa Pos Radar Bromo kemarin.
Meski ikut wushu, atlet kelahiran Probolinggo, 9 November 1999 itu juga tetap sering ikut kejuaraan silat. Tak hanya di lokal, namun ia juga kerap mewakili Kabupaten Probolinggo.
Pada 2016, Novita ikut Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Kapolda Cup di Ponorogo. Ia kala itu dapat juara III di kelas A remaja. ”Tahun 2019 saya juga ikut porprov cabor wushu. Alhamdulillah dapat medali perunggu,” ujarnya.