KEINGINAN Anis Sulalah Trianingsih, 28, untuk terus berkembang membuatnya mengikuti lomba Anugerah Pendidikan 2022. Dia terpilih sebegai nomine Guruku Hebat dan Berprestasi. Ia mengasah kreativitas siswa dengan memanfaatkan limbah dapur berupa kulit bawang sebagai media pembelajaran di Taman Pendidikan (TP) Anak Shalih.
Saat seleksi lomba, karya tulis inovasi yang diikutkan bertema “Media Pembelajaran Pemanfaatan Limbah Dapur Dalam Pengembangan Kreativitas anak di TP Anak Shalih Paiton.” Dari ide ini muncullah sebuah karya atau pemainan dari limbah dapur seperti kulit bawang yang dijadikan kolase.
Pertimbangannya, di lembaga TP Anak Shalih, ada cooking class. Di kegiatan ini, anak-anak dikenalkan dengan bahan memasak yang diperlukan dan digunakan. Sehingga, sisa dari bahan agar tidak terbuang sia-sia, dijadikan bahan bermain yang menghasilkan karya dari limbah dapur. Seperti kegiatan kolase.
Kegiatan ini menarik siswanya dengan gerakan mengelem dan menempel. Selain itu bahan limbah dapur juga mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Ini bisa meningkatkan kreativitas peserta didik.
Sebelum dia mengenalkan kolase dari limbah dapur, siswa cenderung kurang bersemangat sebab banyak kegiatan yang monoton. Seperti mewarnai dan menggambar. Apalagi bagi anak yang aktif dan suka dengan sesuatu hal yang baru. Dengan inovasi permainan seperti kolase dari limbah dapur ini, siswa jadi lebih bersemangat dan rasa keingintahuannya muncul.
“Sesuatu yang semula tidak bermanfaat menjadi banyak manfaat ini bisa melatih kreativitas siswa. Kegiatan ini sendiri seperti mengelem dan menempel sesuatu di atas kertas menjadi sebuah karya yang indah,” ungkap Anis.
Perempuan kelahiran Pamekasan ini menyebut, banyak tantangan yang dihadapi selama menjadi guru. Diawal sebagai guru kelas, ia harus menguasai karakter peserta didik dengan latar belakang berbeda. Namun, ini bukanlah halangan. Ia menambah luasan ilmu dengan melanjutkan pendidikan di pendidikan Anak usia dini di Nurul Jadid Paiton.