27.2 C
Probolinggo
Sunday, April 2, 2023

Hidayati Kenalkan Warna dengan Alat Peraga Air Terjun Pelangi

HIDAYATI, 39, sehari-hari menjadi guru TP Cahaya Bunda di Desa Brabe, Kecamatan Maron sudah lolos ke 40 guru yang masuk di tahap selanjutnya ajang GEBER. Dia mengusung materi penggunaan alat peraga Air Terjun Pelangi untuk meningkatkan keterampilan mengenal pencampuran warna.

“Pertimbangan saya membuat program ini agar supaya lebih memudahkan untuk mengenalkan pencampuran warna kepada anak. Sehingga anak lebih senang menggunakan alat tersebut dan mengenal pencampuran warna lebih cepat dipahami,” kata Hidayati.

Banyak hal yang menjadi manfaat bagi target keberhasilan pembelajaran. Terutama untuk mengenalkan warna-warna kepada anak. “Sebelumnya, minat anak masih rendah. Dengan pembelajaran mengenal warna dengan metode bercerita atau tanya jawab. Setelah menggunakan inovasi ini, maka minat anak meningkat karena dalam penyampaian pembelajaran mengenal pencampuran warna dengan cara bermain alat peraga ini sangat menyenangkan,” ujarnya.

Baca Juga:  Veri Yuliandes Motivasi Siswa dengan Media Pembelajaran Berbeda

Dalam proses pembelajaran, perempuan yang telah 16 tahun menjadi guru ini bercerita tentang lika-liku dalam proses pembelajaran dan kehidupannya menjadi seorang guru. Salah satunya minimnya alat permainan yang ada untuk menyampaikan pebelajaran yang menyenangkan bagi anak.

Dalam mengikuti anugrah pendudukan Ia juga bercerita tetang bagaimana perjalanan saat proses seleksi mengikuti GEBER mulai tingkat kecamatan. Ia menyebutkan proses sangat melelahkan karena berbenturan dengan pengisian Sispena (aplikasi untuk guru, red) yang waktunya juga harus dikerjakan secepatnya.

“Alhamdulillahnya, meskipun dengan persiapan yang tidak maksimal saya masih mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan juara 1,” ujarnya.

HIDAYATI, 39, sehari-hari menjadi guru TP Cahaya Bunda di Desa Brabe, Kecamatan Maron sudah lolos ke 40 guru yang masuk di tahap selanjutnya ajang GEBER. Dia mengusung materi penggunaan alat peraga Air Terjun Pelangi untuk meningkatkan keterampilan mengenal pencampuran warna.

“Pertimbangan saya membuat program ini agar supaya lebih memudahkan untuk mengenalkan pencampuran warna kepada anak. Sehingga anak lebih senang menggunakan alat tersebut dan mengenal pencampuran warna lebih cepat dipahami,” kata Hidayati.

Banyak hal yang menjadi manfaat bagi target keberhasilan pembelajaran. Terutama untuk mengenalkan warna-warna kepada anak. “Sebelumnya, minat anak masih rendah. Dengan pembelajaran mengenal warna dengan metode bercerita atau tanya jawab. Setelah menggunakan inovasi ini, maka minat anak meningkat karena dalam penyampaian pembelajaran mengenal pencampuran warna dengan cara bermain alat peraga ini sangat menyenangkan,” ujarnya.

Baca Juga:  Semarak CFD Kota Pasuruan Songsong Hari Santri

Dalam proses pembelajaran, perempuan yang telah 16 tahun menjadi guru ini bercerita tentang lika-liku dalam proses pembelajaran dan kehidupannya menjadi seorang guru. Salah satunya minimnya alat permainan yang ada untuk menyampaikan pebelajaran yang menyenangkan bagi anak.

Dalam mengikuti anugrah pendudukan Ia juga bercerita tetang bagaimana perjalanan saat proses seleksi mengikuti GEBER mulai tingkat kecamatan. Ia menyebutkan proses sangat melelahkan karena berbenturan dengan pengisian Sispena (aplikasi untuk guru, red) yang waktunya juga harus dikerjakan secepatnya.

“Alhamdulillahnya, meskipun dengan persiapan yang tidak maksimal saya masih mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan juara 1,” ujarnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru