SUMBERASIH, Radar Bromo – Adanya dermaga baru di sisi selatan Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, tak membuat dermaga lama di sisi utara pulau ditinggalkan. Malah lebih banyak nelayan yang menyandarkan kapalnya di sana.
Kasi Kesra Desa Gili Ketapang Solehuddin mengatakan, dermaga lama di sisi utara Pulau Gili Ketapang, masih jadi favorit. Selain untuk menurunkan sejumlah barang, mayoritas kapal banyak yang bersandar di sana.
Menurutnya, angin selatan lebih lama, termasuk adanya angin gending. Sehingga, ketika kapal disandarkan di dermaga selatan, tak jarang terseret ombak akibat angin terbentur ke dermaga. Akibatnya, banyak kapal yang rusak.
Berbeda ketika kapal ditempatkan di dermaga lama atau sebelah utara. Kapal lebih aman dari benturan dan lainnya. Lebih lagi, jumlah penduduk di utara lebih padat ketimbang sisi selatan. “Jumlah penduduk serta pemilik kapal juga lebih padat di sini (sisi utara). Jadi, kapal bersandar di dermaga yang baru hanya ketika ada angin barat. Dan itupun berlangsung sekitar 2 bulan. Selebihnya angin selatan. Termasuk angin gending,” katanya.
Namun, masalahnya kondisi dermaga lama semakin memprihatinkan. Sehingga, tak jarang dermaga sepanjang 166 meter itu makan korban. “Bagian tepi ini banyak yang sudah rusak dan terkikis. Jadi, tak jarang ada warga yang mengangkut barang, baik dengan becak maupun kendaraan roda tiga terperosok. Semoga pemerintah bisa membantu perbaikan dermaga ini. Sebab, warga banyak yang masih menggunakan dermaga ini,” harapnya.
Mendapati itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo Heri Sulistyanto mengatakan, pihaknya sebelumnya sudah memperbaiki dua titik berlubang dermaga lama. Serta, telah berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Timur, untuk membahas tentang kewenangan perbaikan dermaga. “Tahun ini kami akan mengajukan usulan perbaikan dermaga lama Gili Ketapang,” ujarnya. (rpd/rud)