KANIGARAN, Radar Bromo – Perubahan daerah pemilihan (dapil) Kota Probolinggo menjadi 5 dapil, dipastikan sangat berpengaruh bagi calon legislatif (caleg) petahana. Dengan setiap kecamatan menjadi dapil tersendiri, akan menjadi sebuah keuntungan sekaligus tantangan.
Anggota DPRD Kota Probolinggo Heri Poniman mengatakan, pada Pileg 2019, mengaku maju di dapil Kecamatan Wonoasih dan Kecamatan Kanigaran. Kala itu memperoleh sekitar 1.600 suara di Kecamatan Kanigaran. Di Kecamatan Wonoasih, hanya sekitar 600 suara.
Dengan perubahan dapil, Kanigaran menjadi dapil tersendiri, kata Heri, menjadi keuntungan tersendiri. Ia mengaku bisa lebih fokus “menggarap” wilayah Kecamatan Kanigaran. Apalagi, sejak awal dirinya memang fokus di Kecamatan Kanigaran.
“Tentu saya dalam Pileg 2024 akan memilih maju di dapil Kanigaran. Karena suara pemilih saya terbanyak di Kecamatan Kanigaran. Yang sulit dan menjadi tantangan itu, saat pileg 2019 perolehan suara Kecamatan Wonoasih dan Kanigaran imbang,” ujar politisi Gerindra ini.
Pernyataan serupa disampaikan Anggota DPRD Kota Probolinggo dari Fraksi PKB Eko Purwanto. Menurutnya, perubahan dapil di Kota Probolinggo dari semula 3 dapil menjadi 5 dapil, menjadi tantangan tersendiri. Kebetulan, dirinya dalam pileg 2019 maju di dapil Wonoasih-Kanigaran. Perolehan suaranya sekitar 60 persen di Kanigaran dan 40 persen Wonoasih.
“Saya memilih di dapil Kanigaran. Karena memang sebagian besar suara saya di Kanigaran. Tentu, dengan perubahan dapil ini, nanti bisa lebih fokus di Kecamatan Kanigaran. Khususnya serap aspirasi masyarakatnya,” terangnya. (mas/rud)
ALOKASI KURSI PEMILU 2024 KOTA PROBOLINGGO
Kanigaran
8 Kursi
62.O24 Jiwa
Mayangan
8 Kursi
63.465 Jiwa
Wonoasih
4 Kursi
35.563 Jiwa
Kedopok
5 Kursi
37.839 Jiwa
Kademangan
5 Kursi
44.021 Jiwa