WONOREJO – Janji setia dalam suka dan duka rupanya hanya manis di bibir Minthul (nama samaran), 23. Saat sang suami sebut saja Tole (juga nama samaran), 30, warga Wonorejo, Kabupaten Pasuruan terkena musibah, Minthul malah berpaling darinya. Alih-alih ikut merawat sang suami, yang ada Minthul malah menggugat cerai sang suami ke Pengadilan Agama (PA) Bangil.
Tole pun hanya bisa pasrah menerima kenyataan itu. “Ya, sekarang siapa juga yang mau punya pasangan cacat? Apalagi dia (Minthul) juga masih muda. Bisa cari suami lagi yang sehat,” keluh Tole, minder.
Dikatakan Tole, sebelum ia mengalami kecelakaan, mereka hidup sebagai pasangan suami istri yang bahagia. Tole yang bekerja sebagai buruh pabrik, penghasilannya cukup untuk biaya sehari-hari dengan istrinya.
Setahun setelah menikah, kebahagiaan pun bertambah. Itu, setelah mereka dikaruniai putra pertamanya. Tole sendiri memang kenal dengan Minthul usai dikenalkan teman-temannya dulu. Merasa cocok, mereka pun sempat pacaran hingga setengah tahun. Tole pun tak malu-malu ingin segera melamar.
Setelah menikah, Minthul yang awalnya juga bekerja sebagai penjaga toko diminta berhenti. Fokus menjadi ibu rumah tangga. Namun, kebahagiaan pasutri ini hanya bertahan 3 tahun saja.
Bahtera rumah tangga mereka mulai goyah saat Tole mengalami kecelakaan motor. Kaki Tole yang terlindas pun harus diamputasi sebelah. Walhasil, hidup Tole pun tidak sama lagi seperti dulu.
Karena tidak bisa aktif seperti dulu, Tole yang bekerja di bagian produksi pabrik akhirnya memilih berhenti kerja. Tak bisa mengerjakan pekerjaan seperti sedia kala. Akibatnya, ekonomi mereka jadi morat marit.