KRAKSAAN – Setelah mengikuti ujian nasional (UN), Rabu ini (29/5) ribuan pelajar tingkat SMP di Kabupaten Probolinggo akan melihat hasilnya.
Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo pun telah menyerahkan Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional (DKHUN) SMP negeri/swasta ke 10 Sub Rayon di Kabupaten Probolinggo.
Pengumuman kelulusan ini akan dilakukan di sekolah masing-masing. Dispendik berharap setelah dinyatakan lulus, tidak ada pelajar yang melakukan perbuatan tidak terpuji. Seperti coret-coret pakaian dan konvoi sepeda motor. Karennaya, pengumuman kelulusan ini akan diserahkan langsung ke orang tuanya di sekolah.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Priyo Siswoyo mengatakan, pengumuman kelulusan siswa SMP akan dilakukan serentak. Pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran tentang larangan adanya coret-coret seragam dan konvoi.
Mengantisipasi kejadian itu, pihaknya juga meminta sekolah untuk mengumumkan kelulusan dengan cara mengundang wali murid. “Kalau siswanya sendiri libur sekolah. Jadi, yang datang ke sekolah menerima pengumuman kelulusan itu orang tuanya,” ujarnya.
Priyo mengatakan, kemarin setiap Sub Rayon sudah menyebarkan DKHUN ke masing-masing sekolah. Dari lembaga SMP negeri-swasta 10 Sub Rayon, ini total ada 9.521 pelajar yang akan diumumkan kelulusannya.
“Hasil UN ini merupakan syarat kelulusan siswa. Jika anak sudah mengikuti UN, secara otomatis mereka akan lulus yang nantinya akan digunakan untuk mendaftar sekolah ke jenjang berikutnya. Kalau tidak ikut UN, dia tidak akan lulus,” ujarnya.
Menurutnya, hasil nilai total UN tahun ini meningkat dibanding tahun kemarin. Tahun lalu nilai total UN mencapai 185,74 dan tahun ini meningkat menjadi 194,81. Nilai ini berada di posisi 33 dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur. “Hasil nilai total UN di Jawa Timur ini sudah sesuai target. Karena dari awal kami memasang target ada peningkatan nilai total UN dibandingkan tahun sebelumnya,” ujarnya.
Sejumlah sekolah telah menyiapkan teknis pengumumannya. Salah satunya seperti dilakukan MTs Zainul Hasan Genggong. Madrasah ini akan mengumumkan kelulusan siswanya melalui website madrasah. Sebab, pengumuman ini bersamaan dengan libur Ramadan, sehingga santri sudah pulang ke rumah masing-masing.
Dengan diumumkan melalui website, wali santri tidak perlu mengantarkan anaknya ke madrasah. Mengingat banyak santri yang berasal dari luar kota maupun luar Jawa. “Kalau melalui website, santri tidak perlu datang ke madrasah. Selain itu, juga dapat mencegah santri untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat pascapengumuman. Meski selama ini juga tidak pernah terjadi santri kami melakukan hal yang tidak bermanfaat, seperti konvoi dan sebagainya,” ujar Kepala MTs Zainul Hasan Genggong K.H. Moh. Hasan Naufal. (mas/rud)