KRAKSAAN, Radar Bromo – Dari awal pandemi Covid-19, suplai hewan ternak melalui jalur laut sudah tidak pernah dilakukan pada Karantina Pertanian Wilayah Kerja Kalibuntu. Hal tersebut juga masih bertahan hingga awal tahun ini.
Paramedik veteriner, Balai Karantina Wilayah Kerja Kalibuntu, Slamet mengatakan, di awal tahun ini pengiriman hewan ternak masih belum ada ke tempat kerjanya. Biasanya, pengiriman hewan ternak terbit dilakukan oleh pedagang dari Madura.
“Saat ini masih belum ada. Ini sudah hampir setahun. Jadi mulainya dari awal pandemi Covid-19 pada tahun lalu. Di awal pandemi alasan dari para pedagang yang biasa mengirim, takut dengan virus korona ini. Jadi mereka lebih baik tidak keluar daerah dulu. Untuk saat ini saya belum cukup mengerti kenapa para pedagang tidak ada yang mengirimkan hewan ternaknya. Bisa jadi alasannya tetap sama,” ujarnya.
Ia menyebutkan, hewan ternak yang dikirimkan para pedagang dari pulau Madura adalah hewan ternak sapi. Sebelum pandemi Covid-19 ini melanda, ia menyebutkan dalam sepekan dermaga pelabuhan Kalibuntu bisa menurunkan puluhan hingga ratusan sapi.
“Seperti biasa seminggu ada dua kali pengiriman. Terakhir pengiriman pada tahun lalu itu kalau tidak salah ada 38 sapi yang diturunkan. Namun begitu saat ini sudah tidak ada lagi,” ujarnya.
Selain adanya pandemi Covid-19 ini, para pedagang yang sudah lama tidak mengirim ke tempatnya itu lantaran menggunakan jalur darat, dengan menyeberangi laut dari Surabaya-Madura via Suramadu. Namun begitu ia mengatakan bahwa, jika hal tersebut memang terjadi, pada pengecekan kesehatan dan kebersihan hewannya sudah bukan menjadi wewenangnya.
“Kalau sapi yang baru sampai langsung dibawa ke balai dari pelabuhan. Kemudian dilakukan pengecekan kesehatan. Selain itu kebersihannya juga terjaga. Sebab di sini sudah disediakan tempat untuk memandikan hewan ternak,” ujarnya. (mu/fun)