24.7 C
Probolinggo
Sunday, June 11, 2023

Memahami Pesan Moral Ramadan

MARHABAN ya Ramadan… Kini umat Islam di seluruh dunia memasuki bulan Ramadan. Bulan di mana diwajibkan kepada-Nya berpuasa selama satu bulan. Selain puasa amaliah lain, seperti Tadarus Alquran, Qiyamullail, Tarawih, bersedekah dan lainnya, dijanjikan Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda. 

Puasa di bulan Ramadan merupakan ibadah wajib bagi setiap umat muslim sebagaimana juga dilakukan oleh umat Islam terdahulu.  umat Nabi Daud, umat Nabi Musa, Nabi Ibrahim dan nabi lainnya juga berpuasa dengan kaifiyah atau tata cara yang berbeda dengan umat Nabi Muhammad SAW. 

Sejatinya, menjalankan puasa tidak hanya sekedar menahan lapar dan dahaga. Ada pesan moral religiusitas penghambaan dan kohesivitas sosial yang hendak dicapai dalam puasa. 

Baca Juga:  2018, Belum Ada Klaim Asuransi Nelayan di Kota Probolinggo

Fitrah manusia tidak bisa menahan lapar dan dahaga dalam waktu yang lama, fitrah manusia selalu ingin terpenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. Manusia bekerja siang dan malam yang dikejar hanya untuk memenuhi kebutuhannya itu. Karena itu perintah berpuasa ini mengingatkan kita agar mengingat kembali jati diri penciptaan-Nya sebagai hamba yang diciptakan hanya untuk beribadah kepada-Nya. Wa ma khalaqtul jinna wal insa illa liya’budun; Tidaklah aku (Allah) ciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah kepada-Ku. 

Tujuan utama dari perintah berpuasa yakni utk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Inilah pesan religiusitas penghambaan dari Puasa Ramadan. 

Pesan moral kohesivitas sosial dari puasa Ramadan yakni membangun kekuatan sosial dan kepedulian sosial terhadap sesama. Lapar dan dahaga yang dirasakan selama berpuasa menjadikan kita seharusnya untuk memiliki kepekaan terhadap sesama yang sedang dalam kondisi kekurangan secara ekonomi, merasakan getirnya orang yang sedang haus dan lapar karena ketiadaan.

Baca Juga:  Duh, Pelabuhan Pasuruan Dipenuhi Sampah

Pesan kohesivitas sosial ini dianjurkan oleh Rasulullah SAW selama bulan Ramadan,  kerelaan dan kemampuan kita berbagi kepada sesama. Itulah yang menjadi pesan penting kohesivitas sosial puasa. 

MARHABAN ya Ramadan… Kini umat Islam di seluruh dunia memasuki bulan Ramadan. Bulan di mana diwajibkan kepada-Nya berpuasa selama satu bulan. Selain puasa amaliah lain, seperti Tadarus Alquran, Qiyamullail, Tarawih, bersedekah dan lainnya, dijanjikan Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda. 

Puasa di bulan Ramadan merupakan ibadah wajib bagi setiap umat muslim sebagaimana juga dilakukan oleh umat Islam terdahulu.  umat Nabi Daud, umat Nabi Musa, Nabi Ibrahim dan nabi lainnya juga berpuasa dengan kaifiyah atau tata cara yang berbeda dengan umat Nabi Muhammad SAW. 

Sejatinya, menjalankan puasa tidak hanya sekedar menahan lapar dan dahaga. Ada pesan moral religiusitas penghambaan dan kohesivitas sosial yang hendak dicapai dalam puasa. 

Baca Juga:  Plt Bupati Probolinggo Temui Malik Haramain, Ini yang Dibahas

Fitrah manusia tidak bisa menahan lapar dan dahaga dalam waktu yang lama, fitrah manusia selalu ingin terpenuhi kebutuhan jasmani dan rohani. Manusia bekerja siang dan malam yang dikejar hanya untuk memenuhi kebutuhannya itu. Karena itu perintah berpuasa ini mengingatkan kita agar mengingat kembali jati diri penciptaan-Nya sebagai hamba yang diciptakan hanya untuk beribadah kepada-Nya. Wa ma khalaqtul jinna wal insa illa liya’budun; Tidaklah aku (Allah) ciptakan jin dan manusia hanya untuk beribadah kepada-Ku. 

Tujuan utama dari perintah berpuasa yakni utk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Inilah pesan religiusitas penghambaan dari Puasa Ramadan. 

Pesan moral kohesivitas sosial dari puasa Ramadan yakni membangun kekuatan sosial dan kepedulian sosial terhadap sesama. Lapar dan dahaga yang dirasakan selama berpuasa menjadikan kita seharusnya untuk memiliki kepekaan terhadap sesama yang sedang dalam kondisi kekurangan secara ekonomi, merasakan getirnya orang yang sedang haus dan lapar karena ketiadaan.

Baca Juga:  Ramadan Bulan Spesial 

Pesan kohesivitas sosial ini dianjurkan oleh Rasulullah SAW selama bulan Ramadan,  kerelaan dan kemampuan kita berbagi kepada sesama. Itulah yang menjadi pesan penting kohesivitas sosial puasa. 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru