MAYANGAN, Radar Bromo- Temuan adanya hepatitis akut di Jakarta mendapatkan atensi serius dari Pemkot Probolinggo. Beragam upaya dilakukan untuk mencegah penularannya. Salah satunya dengan meminta masyarakat tidak panik. Serta, tetap melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes-P2KB) Kota Probolinggo dr. Nurul Hasanah Hidayati mengatakan, hepatitis akut ini tidak disebarkan oleh virus. Penularannya secara individu. Sehingga, untuk mencegahnya setiap masyarakat harus melaksanakan PHBS secara teratur.
Seperti minum air dan makan makanan bersih yang matang. Cuci tangan pakai sabun usai beraktivitas dan menggunakan alat makan sendiri. Penderita yang terpapar penyakit hepatitis akut biasanya ditandai dengan gejala awal dan lanjut.
Untuk gejala awal, mereka yang terkena penyakit ini mengalami mual dan muntah, diare, dan demam ringan. Jika semakin parah, air kencing akan berwarna seperti teh dan warna saat buang air besar berwarna putih pucat, dan kesadaran menurun.
“Saat gejala lanjutan ini, penderita juga mengalami kejang, mata dan kulit menguning, hingga mengalami pembekuan darah,” ujar perempuan yang akrab disapa dr. Ida ini.
Ida mengatakan, penyebab pasti dari penyakit ini belum diketahui. Namun, penyakit ini tidak ada hubungannya dengan vaksinasi Covid-19 bagi anak. Apalagi banyak pihak yang menghubungkan penyakit ini dengan vaksin anak.
Para orang tua juga diminta tidak perlu cemas. Terutama bagi anak mereka yang belum melakukan vaksin Covid. Mereka tetap bisa mengikuti vaksinasi dengan aman. “Tidak ada hubungannya dengan vaksin anak. Jika ada gejala tersebut, bisa segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat agar bisa ditangani,” ujarnya. (riz/rud)