29.6 C
Probolinggo
Sunday, June 4, 2023

Rumah Tangga Pisah karena Beda Dukungan di Pilkades 

Deni mengaku, ketika itu dirinya sempat mengingatkan Qori sang istri. Berkali-kali Deni meminta agar hubungan rumah tangganya tidak boleh rusak karena adanya beda pilihan di pilkades. 

Namun rupanya, campur tangan sang mertua begitu kuat. Sementara Qori merupakan anak yang penurut orang tua. Saking nurutnya, permintaan Deni mulai sering ditentang Qori. Kesalehannya mulai luntur. Deni menyebut, istrinya sudah mulai tak nurut apa kata suami.

Pertarungan politik itu pun terus berlanjut. Tetapi hubungan Deni dan Qori belum pisah. Deni masih sangat ingin membesarkan buah hati mereka sampai tua. 

Sampai, mulai ada omongan mertuanya yang benar-benar membuat Deni marah besar. “Katanya pesah rapah lah letak laksellak edinnak (pisah saja kenapa biar tidak bikin resah disini). Perkataan itu membuat hati saya panas,” beber Deni. 

Baca Juga:  Tetap Setia meski Istri Gangguan Jiwa

Hingga pemilihan kepala desa berlangsung. Deni berada di rumah orangtuanya, sementara sang istri ada di rumah mertuanya. Sehingga mereka tidak menyoblos bersama. 

Saat pilkades, terjadi provakasi antar pendukung. Provokasi ini ternyata juga melibatkan keluarga Deni dan Qori. Bahkan sudah saling ejek. 

Hingga pilkades selesai. Salah satu calon sudah menang. Saat itulah perpisahan pasutri ini direncanakan oleh keluarga sang istri. Mertua Deni sudah tidak mau memiliki mantu seperti Deni.

Deni mengaku, ketika itu dirinya sempat mengingatkan Qori sang istri. Berkali-kali Deni meminta agar hubungan rumah tangganya tidak boleh rusak karena adanya beda pilihan di pilkades. 

Namun rupanya, campur tangan sang mertua begitu kuat. Sementara Qori merupakan anak yang penurut orang tua. Saking nurutnya, permintaan Deni mulai sering ditentang Qori. Kesalehannya mulai luntur. Deni menyebut, istrinya sudah mulai tak nurut apa kata suami.

Pertarungan politik itu pun terus berlanjut. Tetapi hubungan Deni dan Qori belum pisah. Deni masih sangat ingin membesarkan buah hati mereka sampai tua. 

Sampai, mulai ada omongan mertuanya yang benar-benar membuat Deni marah besar. “Katanya pesah rapah lah letak laksellak edinnak (pisah saja kenapa biar tidak bikin resah disini). Perkataan itu membuat hati saya panas,” beber Deni. 

Baca Juga:  Tenggak Sabun Cuci Dikira Es Sirup, Pingsan, Tiba-tiba Ada di Rumah Sakit

Hingga pemilihan kepala desa berlangsung. Deni berada di rumah orangtuanya, sementara sang istri ada di rumah mertuanya. Sehingga mereka tidak menyoblos bersama. 

Saat pilkades, terjadi provakasi antar pendukung. Provokasi ini ternyata juga melibatkan keluarga Deni dan Qori. Bahkan sudah saling ejek. 

Hingga pilkades selesai. Salah satu calon sudah menang. Saat itulah perpisahan pasutri ini direncanakan oleh keluarga sang istri. Mertua Deni sudah tidak mau memiliki mantu seperti Deni.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru