MEMILIKI buah hati adalah tujuan bagi pasangan suami istri (pasutri). Tapi tak semua pasutri diberi amanah. Bahkan ada yang harus berjuang hingga bertahun-tahun. Seperti halnya pasutri Wafiq Abdul Rohim, 42, dan Nur Hasanah, 41. Pasutri asal Kelurahan Sukoharjo, Kanigaran, Kota Probolinggo.
Sejatinya Wafiq dan Nur Hasanah terbilang menikah muda. Pernikahan keduanya dilakukan tahun 2002 lalu. Saat itu, Wafiq masih berusia 22 tahun dan Nur 21 tahun.
Takdir mempertemukan kedua pasangan itu hingga ke pelaminan. Sama dengan harapan pasutri lainnya, Wafiq dan Nur berharap mendapatkan keturunan setelah menikah. Agar rumah tangga mereka kian bahagia.
”Sejak awal menikah inginnya segera punya anak. Semua yang berkeluarga, pasti ingin langsung punya anak,” kata Wafiq.
Tapi Allah berkehendak lain. Setelah menikah, pasutri ini tidak langsung mendapatkan keturunan. Kondisi itu tentunya membuat perasaan Wafiq gelisah. Karena satu tahun setelah menikah, istrinya belum juga hamil.
”Setahun sesudah menikah belum juga ada tanda-tanda istri hamil, jadi saya usaha sowan ke tokoh masyarakat di Banyuanyar. Dengan harapan, doa dan syarat-syarat dari kiai dijalani, Allah berikan jalan untuk miliki momongan,” terangnya.
Sowan ke tokoh agama itu bagian dari ikhtiar. Mereka diminta untuk bersabar.