Ramadan menjali bulan penuh berkah. Orang berlomba mencari kebaikan. Tak terkecuali untuk urusan beramal. Sayangnya momen ini juga kerap dijadikan untuk momen mencari belas kasih. Termasuk pengemis. Bahkan di bulan suci ini, mereka bisa meraup banyak.
——————————————————————————————————
INILAH yang dirasakan DR, 43. Wanita yang sudah lama ngontrak di Kecamatan Mayangan dan kerap menjadi peminta-minta. Hanya di tiap kali momen Ramadan, dia bisa meraup duit hingga ratusan ribu rupiah perhari.
Menjadi pengemis bagi DR mengaku memang butuh duit. Perempuan tiga anak itu mengaku, uang memrupakan segalanya. Sebab hidup tanpa uang, maka tak bisa bahagia. “Apa apa butuh uang mas. Buat apa malu jika bisa menghasilkan uang. Suami saya kerjanya tukang becak. Jadi penghasilan tidak menentu. Sementara saya punya tiga anak. Jika tidak bekerja seperti ini (mengemis) anak-anak dan saya makan apa?” ungkapnya pada saat ditemui di Lampu Merah Leces, Sabtu (25/3) siang.
Ketiga anaknya saat ini berusia 9, 6 dan 3 tahun. Sat mengemis, dia kerap membawa anak-anaknya. Menjadi senjata agar orang berbelas kasih dan mau memberikannya uang di sejumlah titik lampu merah.
Membawa anak anak membawa keberkahan tersendiri pada saat mengemis. “Jika bawa anak-anak, pendapatan lebih tinggi. Sebab mungkin orang orang kasihan. Apalagi saat ramadan seperti ini,” kata dia.
Biasanya dia berangkat dari pukul 06.00 hingga nantinya pulangnya pukul 17.00. “Pulangnya tidak menentu sih. Tapi biasanya berangkat pagi, jam lima sore sudah pulang. Untuk tempatnya pindah pindah. Sebab takut ditangkap Satpol PP,” tandasnya.
Jangan dikira saat mengemis, DR polosan. Dia bahkan seperti sudah punya keterampilan seni peran. Pura-pura melas dan perut menahan lapar.