SDIT Bintangku Siap Pimpin Pemulihan Pembelajaran di Kota Probolinggo
PROGRAM UNGGULAN: Wisudawan tahfidzul Qur’an siswa siswi SDIT Bintangku. (SDIT Tahfidz Bintangku for Radar Bromo)
PROBOLINGGO, Radar Bromo – Pandemi Covid 19 yang terjadi berkepanjangan berdampak. Banyak peserta didik di sekolah mengalami ketertinggalan pembelajaran (learning loss). SDIT Tahfidz Bintangku sebagai salah satu sekolah penggerak siap untuk memimpin pemulihan pembelajaran di Kota Probolinggo.
Kepala Sekolah SDIT Tahfidz Bintangku, Trisni Asyigah Zin menjelaskan lembaga sekolah nya ditetapkan sebagai salah satu sekolah penggerak oleh Kemendikbud Ristek pada 2021 dalam rangka pemulihan pembelajaran paska pandemi. Sebagai sekolah penggerak, sekolahnya menggunakan kurikulum merdeka.
Implementasi kurikulum merdeka ini bertujuan untuk mengatasi learning loss dalam rangka pemulihan pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Implementasi kurikulum ini disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik dan harus memperhatikan ketercapaian kompetensi peserta didik.
IN HOUSE TRAINING: Untuk menciptakan SDM yang unggul. (SDIT Tahfidz Bintangku for Radar Bromo)
“Satuan pendidikan memberikan opsi dalam melaksanakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Yaitu kurikulum 2013, kurikulum darurat dalam hal ini kurikulum 2013 yang disederhanakan dan kurikulum merdeka bagi sekolah penggerak,”ungkapnya.
Program sekolah penggerak berupaya mewujudkan visi pendidikan Indonesia dalam rangka Indonesia maju, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya profil pelajar Pancasila. Program ini fokus pada pengembangan hasil belajar siswa melalui holistic yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul pada kepsek dan guru.
PROBOLINGGO, Radar Bromo – Pandemi Covid 19 yang terjadi berkepanjangan berdampak. Banyak peserta didik di sekolah mengalami ketertinggalan pembelajaran (learning loss). SDIT Tahfidz Bintangku sebagai salah satu sekolah penggerak siap untuk memimpin pemulihan pembelajaran di Kota Probolinggo.
Kepala Sekolah SDIT Tahfidz Bintangku, Trisni Asyigah Zin menjelaskan lembaga sekolah nya ditetapkan sebagai salah satu sekolah penggerak oleh Kemendikbud Ristek pada 2021 dalam rangka pemulihan pembelajaran paska pandemi. Sebagai sekolah penggerak, sekolahnya menggunakan kurikulum merdeka.
Implementasi kurikulum merdeka ini bertujuan untuk mengatasi learning loss dalam rangka pemulihan pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Implementasi kurikulum ini disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran peserta didik dan harus memperhatikan ketercapaian kompetensi peserta didik.
IN HOUSE TRAINING: Untuk menciptakan SDM yang unggul. (SDIT Tahfidz Bintangku for Radar Bromo)
“Satuan pendidikan memberikan opsi dalam melaksanakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Yaitu kurikulum 2013, kurikulum darurat dalam hal ini kurikulum 2013 yang disederhanakan dan kurikulum merdeka bagi sekolah penggerak,”ungkapnya.
Program sekolah penggerak berupaya mewujudkan visi pendidikan Indonesia dalam rangka Indonesia maju, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya profil pelajar Pancasila. Program ini fokus pada pengembangan hasil belajar siswa melalui holistic yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul pada kepsek dan guru.