24.6 C
Probolinggo
Sunday, March 26, 2023

50 Persen SD-SMP Negeri di Kab Probolinggo Tak Penuhi Pagu

KRAKSAAN, Radar Bromo – Selama pandemi, sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kabupaten Probolinggo, kekurangan siswa.

Kabid Pembinaan SD di Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo Sri Agus Indaryati mengatakan, kekurangan murid saat tahun ajaran baru juga dipengaruhi kondisi pandemi Covid-19.

Sebab, upaya sekolah untuk melakukan sosialisasi begitu terbatas. Utamanya sekolah di daerah pelosok yang cenderung sedikit pendaftar.

“Di tengah pandemi memang penerimaan peserta didik baru sedikit terpengaruh. Sebab sekolah banyak melakukan daring dan minim sosialisasi. Akhirnya, jumlah siswa baru kurang ideal. Jika ditotal penurunannya bisa satu sampai dua rombongan belajar atau rombel,” ujarnya.

Saat ini jumlah SD Negeri dan swasta di Kabupaten Probolinggo ada 623 lembaga. Idealnya, dalam satu rombel terdiri dari 28-30 siswa. Faktanya di lapangan, jumlah siswa di 50 persen lembaga belum ideal. Sehingga, hanya terdiri dari satu rombel.

Baca Juga:  Penataan Transportasi di Kab Probolinggo Diganjar Piala WTN

Lalu di 50 persen lembaga siswanya, jumlah siswa baru cukup banyak. Sehingga perlu ada tambahan 2 sampai 4 rombel.

Dalam jangka panjang, sekolah jumlah siswanya dalam satu rombel belum ideal akan diterapkan cara belajar multigrade atau kelas rangkap. Sebab lebih efisien dalam kegiatan belajar mengajar.

KRAKSAAN, Radar Bromo – Selama pandemi, sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kabupaten Probolinggo, kekurangan siswa.

Kabid Pembinaan SD di Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo Sri Agus Indaryati mengatakan, kekurangan murid saat tahun ajaran baru juga dipengaruhi kondisi pandemi Covid-19.

Sebab, upaya sekolah untuk melakukan sosialisasi begitu terbatas. Utamanya sekolah di daerah pelosok yang cenderung sedikit pendaftar.

“Di tengah pandemi memang penerimaan peserta didik baru sedikit terpengaruh. Sebab sekolah banyak melakukan daring dan minim sosialisasi. Akhirnya, jumlah siswa baru kurang ideal. Jika ditotal penurunannya bisa satu sampai dua rombongan belajar atau rombel,” ujarnya.

Saat ini jumlah SD Negeri dan swasta di Kabupaten Probolinggo ada 623 lembaga. Idealnya, dalam satu rombel terdiri dari 28-30 siswa. Faktanya di lapangan, jumlah siswa di 50 persen lembaga belum ideal. Sehingga, hanya terdiri dari satu rombel.

Baca Juga:  Dibalik Inisiasi Perda Perlindungan Perempuan dan Anak

Lalu di 50 persen lembaga siswanya, jumlah siswa baru cukup banyak. Sehingga perlu ada tambahan 2 sampai 4 rombel.

Dalam jangka panjang, sekolah jumlah siswanya dalam satu rombel belum ideal akan diterapkan cara belajar multigrade atau kelas rangkap. Sebab lebih efisien dalam kegiatan belajar mengajar.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru