Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf juga mengaku prihatin dengan pembelajaran daring selama pandemi Covid-19. Pasalnya, kini mulai timbul kejenuhan dalam sistem pembelajaran itu.
“Ngajak Online” ini telah diselenggarakan sejak tahun 2017 dan bertujuan memberikan edukasi mengenai strategi penjualan di era digital untuk meningkatkan potensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Sebagai bentuk kepedulian dan apresiasi JNE atas kepercayaan masyarakat selama ini, JNE juga ikut serta untuk terus melakukan langkah–langkah kolaborasi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan lingkungan sekitar
Harbokir atau Hari Bebas Ongkos Kirim yang tiap tahun dirayakan dalam rangka perayaan hari ulang tahun JNE, siap dinikmati kembali oleh seluruh pelanggan setia.
Beredarnya info di media massa tentang rencana dinaikkannya tarif cukai rokok oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebesar 17-19 persen memantik reaksi dari Paguyuban Mitra Produksi Sigaret Indonesia (MPSI).
Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf juga mengaku prihatin dengan pembelajaran daring selama pandemi Covid-19. Pasalnya, kini mulai timbul kejenuhan dalam sistem pembelajaran itu.
“Ngajak Online” ini telah diselenggarakan sejak tahun 2017 dan bertujuan memberikan edukasi mengenai strategi penjualan di era digital untuk meningkatkan potensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Sebagai bentuk kepedulian dan apresiasi JNE atas kepercayaan masyarakat selama ini, JNE juga ikut serta untuk terus melakukan langkah–langkah kolaborasi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan lingkungan sekitar
Harbokir atau Hari Bebas Ongkos Kirim yang tiap tahun dirayakan dalam rangka perayaan hari ulang tahun JNE, siap dinikmati kembali oleh seluruh pelanggan setia.
Beredarnya info di media massa tentang rencana dinaikkannya tarif cukai rokok oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebesar 17-19 persen memantik reaksi dari Paguyuban Mitra Produksi Sigaret Indonesia (MPSI).
DIPASANG GARIS: Tembok penahan di tepi Jalan raya Bromo tepatnya di Sapikerep yang ambrol sepanjang 10 meter usai hujan deras mengguyur. (Foto: Istimewa)
Desktop_AP_Leaderboard 1
SUKAPURA, Radar Bromo – Akibat hujan deras yang terjadi beberapa hari lalu, tembok penahan tebing (TPT) di tepi jalan raya Desa Sapikerep, Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo, ambrol. Air hujan menggerus tanah bawah TPT di tepi jalan raya jalur menuju Bromo. Bahkan, bahu jalan yang baru saja dicor juga ambrol.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bromo menyebutkan, hujan deras itu terjadi Senin lalu (23/11). Saat itu, hujan deras hampir merata terjadi di Kabupaten Probolinggo, khususnya wilayah selatan. Hingga kemudian hujan deras mengakibatkan TPT tersebut jobol.
TERGERUS AIR: Ambrolnya TPT akibat diguyur hujan. (Foto: Istimewa)
Tim reaksi cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung memasang tali sebagai penanda. ”Tembok penahan tebing ambrol karena terkena hujan deras. Tapi sudah kami pasang garis kuning, supaya pengguna jalan untuk berhati-hati,” kata kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Probolinggo Rahmad Waluyo melalui Kabid Bina Marga Asrul Bustami saat dikonfirmasi mengatakan, TPT yang ambrol sekitar sepanjang 10 meter. Begitu juga bahu jalan yang dicor.
Namun, kerusakan itu tidak sampai menutup akses jalan raya desa setempat. Karena bahu jalan beraspal tidak sampai rusak. Sebagai antisipasi pihaknya sudah memasang garis kuning dan hampir seperempat bahu jalan aspal untuk tidak dilewati kendaraan.
”Jadi sebenarnya aliran air itu sudah kami arahkan untuk ke saluran. Tetapi ternyata, derasnya air hujan, membuat aliran air baru dan menggerus tanah bawah TPT. Akibatnya, TPT rusak. Tapi kami sudah bergerak cepat dan akan langsung dilakukan perbaikan secepatnya,” terang Asrul. (mas/fun)
Mobile_AP_Rectangle 1
SUKAPURA, Radar Bromo – Akibat hujan deras yang terjadi beberapa hari lalu, tembok penahan tebing (TPT) di tepi jalan raya Desa Sapikerep, Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo, ambrol. Air hujan menggerus tanah bawah TPT di tepi jalan raya jalur menuju Bromo. Bahkan, bahu jalan yang baru saja dicor juga ambrol.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bromo menyebutkan, hujan deras itu terjadi Senin lalu (23/11). Saat itu, hujan deras hampir merata terjadi di Kabupaten Probolinggo, khususnya wilayah selatan. Hingga kemudian hujan deras mengakibatkan TPT tersebut jobol.
TERGERUS AIR: Ambrolnya TPT akibat diguyur hujan. (Foto: Istimewa)
Mobile_AP_Half Page
Tim reaksi cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) langsung memasang tali sebagai penanda. ”Tembok penahan tebing ambrol karena terkena hujan deras. Tapi sudah kami pasang garis kuning, supaya pengguna jalan untuk berhati-hati,” kata kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Probolinggo Rahmad Waluyo melalui Kabid Bina Marga Asrul Bustami saat dikonfirmasi mengatakan, TPT yang ambrol sekitar sepanjang 10 meter. Begitu juga bahu jalan yang dicor.
Namun, kerusakan itu tidak sampai menutup akses jalan raya desa setempat. Karena bahu jalan beraspal tidak sampai rusak. Sebagai antisipasi pihaknya sudah memasang garis kuning dan hampir seperempat bahu jalan aspal untuk tidak dilewati kendaraan.
”Jadi sebenarnya aliran air itu sudah kami arahkan untuk ke saluran. Tetapi ternyata, derasnya air hujan, membuat aliran air baru dan menggerus tanah bawah TPT. Akibatnya, TPT rusak. Tapi kami sudah bergerak cepat dan akan langsung dilakukan perbaikan secepatnya,” terang Asrul. (mas/fun)