SUMBER, Radar Bromo– Realisasi PAD (pendapatan asli daerah) sektor pariwisata tahun ini baru tercapai sekitar Rp 832 juta. Dari 10 destinasi wisata lokal yang dikelola oleh Pemkab Probolinggo, hanya wisata senorkeling Pulau Gili Ketapang yang sumbang nol persen PAD.
Kondisi terbalik terjadi di destinasi wisata P-30 Sumber. Tahun ini Pemkab Problinggo tidak menargetkan PAD dari destinasi wisata P-30. Ternyata, realisasinya dapat menghasilkan PAD meskipun nilainnya tidak terlalu besar.
Data yang dihimpun Jawa Pos Radar Bromo menyebutkan, tahun 2020 semestinya wisata Senorkeling Gili Ketapang ditargetkan bisa menyumbang PAD sekitar Rp 5 juta. Sayangnya, hingga hingga saat ini realisasi sumbangan PAD masih nol persen. Sedangkan wisata P-30 sejak awal belum ditargetkan, sudah sumbang PAD sekitar Rp 2,3 juta.
Kasi Destinasi Wisata di Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Budaya (Disporaparbud) Kabupaten Probolinggo, Musa saat dikonfirmasi mengatakan, PAD wisata senorkeling Gili Ketapang masih nol persen. Karena masih tuntas soal kesepakatan pengelolaan penarikan retribusi. Sehingga, realisasi PAD nya nol persen.
”Awalnya kami targetkan Rp 5 juta, tapi karena belum ada sepakat untuk pengelolaan penarikan retribusi, jadi realisasi masih nol persen,” ujarnya.
Kondisi berbalik terjadi di wisata P-30. Musa mengatakan, wisata P-30 Sumber yang baru dibuka menjelang akhir tahun 2020, belum ditargetkan sumbang PAD dalam penetapan APBD 2020. Namun ternyata, antusias pengunjung yang datang cukup banyak. Sedangkan sistem pengelolaan retribusi sudah berjalan. Sehingga, bisa hasilkan retribusi yang menjadi sumber PAD.
”Kalau tidak salah, retribusi wisata P-30 sudah sumbang sekitar Rp 2,3 juta. Diperkirakan angka itu masih tambah, karena diperkirakan akhir thaun wisata P-30 akan ramai pengunjung,” terangnya. (mas/fun)