DRINGU, Radar Bromo – Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Probolinggo hingga menjelang akhir Januari, belum bisa memastikan jumlah pembudidaya ikan yang mengikuti asuransi. Hal tersebut lantaran beberapa syarat memang harus terpenuhi oleh para pembudidaya ikan setempat.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo Wahid Noor Aziz mengatakan, hingga saat ini pembudidaya ikan masih belum ada yang terdaftar asuransi. “Tahun ini belum ada. Kalau tahun lalu ada 28 pembudidaya yang mendaftar lolos asuransi. Bebrapa persyaratan seperti luas lahan dan jenis ikan memang harus terpenuhi,” ujarnya.
Ia mengaku, dalam pendataan asuransi sendiri, pihaknya masih harus melakukan cek lapangan terhadap lahan perikan milik calon asuransi. Sehingga waktu untuk menyelesaikan pengajuan asurang sangatlah dibutuhkan.
“Jadi tidak semerta-merta kami ajukan. Masih harus lihat kondisi lahan. Dari sanalah kami dapat memastikan bahwa pendaftar ini memang betul betul layak,” ujarnya.
Sama seperti tahun lalu, ia mengatakan, asuransi pembudidaya ikan ini hanya bisa diikuti satu kali dalam setahun. Sehingga bagi para pembudidaya yang tidak terdaftar sebelumnya, tidak dapat lagi melakukan pendaftaran di tahun berikutnya.
“Sesuai dengan petunjuk teknisnya, hanya bisa dikuti satu kali setahun. Jadi tahun berikutnya akan diganti dengan pembudidaya yang baru,” ujarnya.
Mekanimenya sendiri, para pembudidaya yang telah lolos, terdaftar dalam asuransi ini dapat melakukan klaim. Tentunya dengan beberapa syarat yang telah ditentukan.
“Salah satu syaratnya adalah jika pembudidaya mengalami gagal panen akibat kejadian bencana alam. Maka para pembudidaya ini bisa melakukan klaim asuransinya,” ujarya.
Ia menyebutkan, sejatinya klaim asuransi pada pembudidaya ikan ini tiap tahunnya tidak dialakukan oleh keseluruhan yang terdaftar asuransi. Namun begitu, meski tidak ada klaim, asuransi ini sangatlah penting. “Jika tidak terdaftar asuransi tida ada kompensasi saat mengalami kerugian saat terdampak bencana alam. Jadi asuransi ini sangat penting,” ujarnya. (mu/fun)