Khidmatnya Mendak Tirta Warga Tengger di Air Terjun Madakaripura
DOA: Masyarakat Tengger saat melakukan ritual Mendak Tirta. Ritual ini digelar jelang Yadnya Kasada, Senin (13/6) pagi. (Foto: Kominfo for Jawa Pos Radar Bromo)
LUMBANG, Radar Bromo – Menjelang perayaan Yadnya Kasada tahun ke 1944 Saka, ritual Mendak Tirta (pengambilan air suci, Red) digelar di air terjun Madakaripura, Senin (13/6). Ratusan masyarakat Tengger yang ada di lingkungan Bromo Tengger Semeru tampak khidmat ikuti ritual Mendak Tirta tersebut.
Air terjun Madakaripura dipercaya masyarakat Tengger sebagai salah satu tempat ritual Mendak Tirta yang dianggap keramat. Tempat tersebut adalah pertapaan Patih Gajah Mada, seorang leluhur suku Tengger dan dikenal sebagai penguasa Nusantara.
Rombongan masyarakat Tengger berbondong-bondong langsung menuju titik untuk pengambilan air suci di mata air terjun Madakaripura. Beberapa sesaji hasil bumi yang dibawa untuk berikan doa di tempat suci air terjun Madakaripura. Dengan maksud minta izin ke Sang Pencipta untuk mengambil air suci di lokasi tersebut.
LOKASI: Warga Tengger bersama Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko menuju sumber mata air di Madakarpura. (Foto: Kominfo for Jawa Pos Radar Bromo)
Selain Madakaripura sebagai tempat pengambilan air suci di wilayah Kabupaten Probolinggo, empat lokasi lainnya untuk dilakukannya pengambilan air suci. Yakni, sumber mata air Watu Klosot di Senduro, Lumajang; sumber mata air Widodaren Pasuruan; mata air Rondo Kuning Lumajang dan mata air Arjuno Malang.
Bambang Suprapto selaku Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo mengatakan, air suci yang diambil dari empat sumber mata air berbeda itu nantinya dikirab dan dibawa ke Pura Luhur Poten di Gunung Bromo. Air akan digunakan sebagai kelengkapan upacara Yadnya Kasada.
LUMBANG, Radar Bromo – Menjelang perayaan Yadnya Kasada tahun ke 1944 Saka, ritual Mendak Tirta (pengambilan air suci, Red) digelar di air terjun Madakaripura, Senin (13/6). Ratusan masyarakat Tengger yang ada di lingkungan Bromo Tengger Semeru tampak khidmat ikuti ritual Mendak Tirta tersebut.
Air terjun Madakaripura dipercaya masyarakat Tengger sebagai salah satu tempat ritual Mendak Tirta yang dianggap keramat. Tempat tersebut adalah pertapaan Patih Gajah Mada, seorang leluhur suku Tengger dan dikenal sebagai penguasa Nusantara.
Rombongan masyarakat Tengger berbondong-bondong langsung menuju titik untuk pengambilan air suci di mata air terjun Madakaripura. Beberapa sesaji hasil bumi yang dibawa untuk berikan doa di tempat suci air terjun Madakaripura. Dengan maksud minta izin ke Sang Pencipta untuk mengambil air suci di lokasi tersebut.
LOKASI: Warga Tengger bersama Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko menuju sumber mata air di Madakarpura. (Foto: Kominfo for Jawa Pos Radar Bromo)
Selain Madakaripura sebagai tempat pengambilan air suci di wilayah Kabupaten Probolinggo, empat lokasi lainnya untuk dilakukannya pengambilan air suci. Yakni, sumber mata air Watu Klosot di Senduro, Lumajang; sumber mata air Widodaren Pasuruan; mata air Rondo Kuning Lumajang dan mata air Arjuno Malang.
Bambang Suprapto selaku Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo mengatakan, air suci yang diambil dari empat sumber mata air berbeda itu nantinya dikirab dan dibawa ke Pura Luhur Poten di Gunung Bromo. Air akan digunakan sebagai kelengkapan upacara Yadnya Kasada.