Oleh: Mokhamad Zubaidillah, Jawa Pos Radar Bromo
KABUT merupakan salah satu elemen yang bisa mendukung terciptanya sebuah foto bagus. Itu, terjadi karena dukungan pemandangan atau juga pencahayaan yang bagus. Namun, kabut dalam kondisi tertentu juga akan menjadi tantangan besar bagi para fotografer.
Kabut biasanya muncul di dataran tinggi. Baik perbukitan maupun pegunungan. Munculnya pun di saat-saat tertentu. Biasanya pagi sampai agak siang. Yakni, saat matahari mulai panas bersinar. Kadang pula sore dan bertahan sampai malam.
Memotret pemandangan saat kondisi berkabut tentu berbeda dengan saat memotret dalam cuaca cerah. Ada tantangan tersendiri. Tidak sedikit fotografer yang menganggap kabut sebagai momok saat memotret. Memotret pemandangan berkabut itu tidak disukai karena alasan bisa menyebabkan pemandangan menjadi kurang jelas. Fokus terganggu. Intensitas warna rendah. Dan, foto yang dihasilkan terkesan datar.
Karena itulah dibutuhkan strategi maupun trik supaya hasil jepretan foto menjadi lebih menarik. Nah, dalam Klinik Foto kali ini, saya akan berbagi tentang bagaimana kiat memotret pemandangan berkabut.
- Pilih Lokasi yang Indah
Menentukan lokasi indah tentunya jadi langkah awal yang sebaiknya Anda lakukan. Lokasi yang indah akan mendukung Anda untuk mendapatkan foto yang bagus. Walaupun dalam kondisi berkabut. Syaratnya, kabut tidak sampai menutup total pemandangan.
- Gunakan Lensa Zoom (Tele Foto)
Berbeda ketika memotret foto landscape yang identik dengan penggunaan lensa lebar. Memotret pemandangan berkabut lebih mudah menggunakan lensa zoom. Yakni, lensa dengan focal lenght panjang. Dengan lensa tersebut akan lebih tampak tebal. Makin panjang focal lensa yang digunakan, kabut akan tampak semakin tebal.
- Gunakan Diafragma Kecil
Pengaturan diafragma kecil (ditandai F angka besar) bertujuan untuk mendapatkan ruang tajam yang lebih luas. Hal ini bisa membuat tampilan lebih dramatis dan misterius.