PASURUAN, Radar Bromo – Rentetan kematian akibat gagal ginjal akut (GGA) semakin mengkhawatirkan masyarakat. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pasuruan meminta orang tua tidak menangani sendiri anak mereka yang menderita penyakit tersebut.
”Segera periksakan ke dokter,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Pasuruan Ani Latifah, Selasa (25/10).
Dinkes mencatat, di Kabupaten Pasuruan, tercatat sudah ada lima kasus gagal ginjal akut. Dari angka itu, 3 anak meninggal, 1 sembuh, dan 1 lainnya masih dalam perawatan di RSUD Soetomo Surabaya. Bahkan, kasus gagal ginjal akut tidak hanya menyerang balita (usia di bawah 5 tahun), tetapi juga anak usia 11 dan 8 tahun.
Menurut Ani, Dinkes Kabupaten Pasuruan telah melakukan berbagai upaya sebagai bentuk langkah tanggap dalam menangani kasus ini. Di antaranya, mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan obat sirup untuk sementara waktu. Begitu juga, apotek diimbau menghentikan sementara penjualan sampai ada pengumuman resmi dari pusat.
”Lebih baik hati-hati. Puskesmas dan bidan juga sama. Mereka juga kami instruksikan agar tidak memberikan obat sirup,” terangnya.
Bidan desa juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai penyakit tersebut. Juga menyampaikan kepada para orang tua agar bisa menjaga kesehatan anak-anaknya yang masih balita atau remaja. Mereka diharapkan menjaga pola hidup yang sehat, makan yang bergizi, serta tidak mengobati buah hatinya sendiri ketika sakit.
”Jangan diobati sendiri. Segera ke layanan kesehatan kalau anak sakit. Intinya dijaga pola makannya yang sehat dan bergizi,” tandasnya.