PASURUAN, Radar Bromo – Dua pria ditemukan bersimbah darah di dalam mobil. Satu diantaranya tewas. Sementara yang lainnya terluka parah. Aksi pembunuhan itu sempat menggegerkan warga dua desa di Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Jumat (29/4) malam.
Menurut informasi, dua pria tersebut berada di dalam mobil Daihatsu Xenia dengan nopol W 1765 QW. Mobil berwarna putih itu pertama kali ditemukan berada di Desa Sumberpitu, Kecamatan Tutur sekitar pukul 22.30. Tidak jauh dari pertigaan jalan di desa tersebut. Namun penumpang di dalam mobil tersebut dalam kondisi mengenaskan.
Jumlahnya dua orang. Warga setempat tak ada yang mengenalinya. Polisi langsung menduga dua korban bukan orang Pasuruan. Dan benar, setelah diidentifikasi mereka ternyata sama-sama berasal dari Sidoarjo. Kondisi kedua korban terluka.
“Dua korban, meninggal satu orang dan seorang lainnya di rumah sakit, terluka,” kata AKP Adhi Putranto, Kasat Reskrim Polres Pasuruan.
Dan baru kemudian diketahui korban yang sudah tak bernyawa bernama Sudiono. Usianya sekitar 54 tahun dan tercatat sebagai warga Gempolrawan, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo. Tubuhnya telungkup di sela jok mobil. Ia mengalami luka akibat hunusan senjata tajam pada bagian perut dan pinggang. Bagian kepalanya juga terluka.
Polisi membawanya ke RS Bhayangkara Porong Sidoarjo untuk mengetahui penyebab kematiannya. “Korban kami bawa ke rumah sakit untuk otopsi,” kata Adhi.
Sementara korban lainnya yakni Teguh Bangkit Sanjaya, 23, warga Desa Kali Pecabean, Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Setelah dievakuasi, Teguh lantas dilarikan ke rumah sakit. Warga yang sudah banyak berdatangan tak berani mendekati mobil sebelum polisi tiba.
Mereka hanya berkerumun di sekitar lokasi ditemukannya mobil tersebut. Sementara kondisi mobil yang berwarna putih perlahan-lahan berubah. Cenderung memerah karena darah terus menembus celah-celah pintu. Polisi kemudian menggelar olahTKP dan mengidentifikasi korban.
Informasinya, pembunuhan itu bermula dari keinginan korban yang bermaksud menggadaikan mobilnya. Ia dan orang akan menggadai mobilnya bertemu di kawasan Bhakti Alam. Namun yang terjadi justru perampasan. Korban melawan dan akhirnya dihabisi.
Adhi belum menjelaskan lebih jauh mengenai perkara yang melatarbelakangi tindakan sadis itu. Ia juga belum mengonfirmasi informasi yang berkembang. Hal itu lantaran penyidik perlu waktu untuk mengumpulkan informasi dan menyelidiki kasus itu. “Untuk motif masih kami lakukan penyelidikan lebih lanjut,” katanya.
Berdasarkan informasi warga, tindak pembunuhan itu kemungkinan dilakukan di lain tempat. Setelah korban dihabisi, diduga kemudian ditinggalkan di Desa Sumberpitu. Dua desa itu memang cukup berdekatan. Jaraknya bisa ditempuh dengan waktu tujuh menit. (tom/fun)
*Berita ini telah diupdate. Pelaku pembunuhan ternyata membuat keterangan palsu. Selengkapnya klik link berikut:
Dipesan Offline, Sopir Gocar asal Sidoarjo Dibegal dan Dibunuh di Tutur