29.8 C
Probolinggo
Monday, June 5, 2023

Evakuasi Mayat di Pipa Irigasi Pajarakan Butuh Waktu 11 Jam

PAJARAKAN, Radar Bromo – Tidak mudah untuk mengeluarkan jenazah Samsul, 65, dari dalam pipa HIPPA di Desa Selogudik Wetan, Pajarakan, Kabupaten Probolinggo. Butuh waktu 11 jam untuk melakukannya. Setelah berhasil diangkat, jenazah dibawa langsung ke rumah duka, Sabtu (27/8) malam.

Sulitnya evakuasi lantaran pipa saluran air yang terbuat dari besi itu memiliki diameter sekitar 50 sentimeter. Pipa berbentuk seperti hurul L, dan terdapat  lengkungan. Oleh karena itu, tim gabungan dikerahkan untuk mengevakuasi jenazah.

Bahkan, petugas BPBD Kabupaten Probolinggo pun turun tangan. Pejabat Fungsional Penata Penanggulangan Bencana di BPBD Kabupaten Probolinggo Abdullah mengatakan, pengangkatan jenazah dilakukan sejak Sabtu, pukul 13.00. Berbagai cara dilakukan. Dimulai dengan menggali tanah. Setelah pipa besi terlihat, tim memukul pipa menggunakan palu beton. Namun tidak berhasil.

Baca Juga:  Polemik Dana Bimtek Kades di Dringu, Dinas PMD Klarifikasi, Hasilnya..

“Kami coba pukul pipa dengan palu beton, tidak berhasil. Sebab, pipa besi begitu tebal,” katanya saat dikonfirmasi Minggu (28/8).

Tim kemudian mencari cara lain. Tujuannya, agar dalam proses evakuasi jangan sampai merusak jenazah yang ada di dalam pipa. Akhirnya tim memutuskan untuk mengelas untuk melubangi pipa. Sayang, upaya itu juga tidak berhasil.

Akhirnya, tim membelah pipa dengan menggunakan gerinda. Hingga kemudian pipa berhasil dibelah dan jenazah bisa dievakuasi.

 

Warga Maron Ditemukan Tewas di Dalam Pipa Air

PAJARAKAN, Radar Bromo – Tidak mudah untuk mengeluarkan jenazah Samsul, 65, dari dalam pipa HIPPA di Desa Selogudik Wetan, Pajarakan, Kabupaten Probolinggo. Butuh waktu 11 jam untuk melakukannya. Setelah berhasil diangkat, jenazah dibawa langsung ke rumah duka, Sabtu (27/8) malam.

Sulitnya evakuasi lantaran pipa saluran air yang terbuat dari besi itu memiliki diameter sekitar 50 sentimeter. Pipa berbentuk seperti hurul L, dan terdapat  lengkungan. Oleh karena itu, tim gabungan dikerahkan untuk mengevakuasi jenazah.

Bahkan, petugas BPBD Kabupaten Probolinggo pun turun tangan. Pejabat Fungsional Penata Penanggulangan Bencana di BPBD Kabupaten Probolinggo Abdullah mengatakan, pengangkatan jenazah dilakukan sejak Sabtu, pukul 13.00. Berbagai cara dilakukan. Dimulai dengan menggali tanah. Setelah pipa besi terlihat, tim memukul pipa menggunakan palu beton. Namun tidak berhasil.

Baca Juga:  Kerugian Negara di Korupsi Kades Gunggungan Lor Capai Rp 195 Juta

“Kami coba pukul pipa dengan palu beton, tidak berhasil. Sebab, pipa besi begitu tebal,” katanya saat dikonfirmasi Minggu (28/8).

Tim kemudian mencari cara lain. Tujuannya, agar dalam proses evakuasi jangan sampai merusak jenazah yang ada di dalam pipa. Akhirnya tim memutuskan untuk mengelas untuk melubangi pipa. Sayang, upaya itu juga tidak berhasil.

Akhirnya, tim membelah pipa dengan menggunakan gerinda. Hingga kemudian pipa berhasil dibelah dan jenazah bisa dievakuasi.

 

Warga Maron Ditemukan Tewas di Dalam Pipa Air

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru