KANIGARAN, Radar Bromo – Niat Atikkoh, 18, mendapatkan tambahan rupiah dengan cara berinvestasi pupus. Tabungan remaja asal Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo, malah terkuras habis. Padahal, duitnya pemberian orang tuanya untuk pembayaran biaya kuliah.
Atikkoh mengatakan, nahas itu bermula ketika dirinya berselancar di Instagram, Selasa (22/6). Saat itu, ia mendapati sebuah postingan bernama company invest. Di dalamnya menawarkan investasi modal dengan kurun waktu cepat.
“Saat itu, iseng saja liat. Eh, tahunya kepencet ke-link yang menyambung ke Telegram. Kebetulan saya juga menggunakan Telegram,” ujarnya.
Melihat link itu, Atikkoh, tertarik untuk mencoba berinvestasi. Ia sepakat berinvestasi Rp 700 ribu. “Saya cukup investasi. Nanti yang menjalankan mesin dari company invest itu. Bahkan, jika beruntung dapat Rp 9 juta. Saya nyoba dan bilang jika sudah TF (transfer) Rp 700 ribu,” jelasnya, kemarin (27/6) sore.
Ternyata, tak hanya Rp 700 ribu pindah tangan. Keesokan harinya ada penarikan Rp 700 ribu. Malamnya ada lagi, Rp 2 juta. “Total uang saya yang hilang atau kesedot dengan pembayaran awal Rp 3,4 juta. Padahal, saya tidak pernah memberikan pin ATM saya,” ujarnya.
Ia mengaku sempat memberikan nomor rekening, karena diminta dengan alasan untuk mentransfer hasil investasinya. “Saya berikan dan ada notifikasi dari sana jika uang Rp 9 juta telah di-TF,” ujar perempuan yang akrab disapa Atik ini.
Saat ada notifikasi itulah, Atik baru sadar. Ia menyadari tabunganya di rekeningnya terkuras. “Saya cek ke mesin ATM. Rupanya uang saya yang hilang,” jelasnya.
Padahal, kata Atik, sejumlah uang itu merupakan uang pemberian orang tuanya. Duit itu diberikan untuk pembayaran biaya kuliah. “Sempat kena marah sama orang tua. Besoknya (23/6), saya melaporkan ke polresta serta memblokir ATM bersama ayah,” ujarnya.
Ia berharap, uangnya bisa kembali. Sebab, uang itu akan digunakan untuk membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Universitas Jember. “Semoga pelakunya tertangkap. Pasca itu, semua akun medsos saya seperti terblokir. Hilang semua dan orangnya juga tidak bisa dihubungi lagi. Katanya sih bernama Romi Yuliana, tapi tidak menyebutkan dari mana,” tambahnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota AKP Heri Sugiono mengaku masih menyelidiki kasus ini. Ia berharap tidak ada lagi warga yang tertipu dengan investasi bodong seperti ini. “Jangan mudah percaya. Apalagi diimingi untung besar tanpa kerja keras,” ujarnya. (rpd/rud)