KANIGARAN – Adanya tiga kasus dugaan korupsi di Kota Probolinggo yang kini masuk penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mengundang rasa penasaran banyak pihak. Namun, banyak yang mengaku tidak tahu tiga kasus tersebut. Termasuk, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Probolinggo.
Kajari Kota Probolinggo Martiul Chaneago mengatakan, mengenai data tiga kasus yang kini ditangani KPK, pihaknya tidak mengetahui secara pasti. Alasannya, tiga kasus ini ditangani penuh oleh KPK. “Untuk kasus itu, kami tidak tahu. Sebab, ditangani langsung oleh KPK,” ujarnya usai menghadiri road show KPK di kantor DPRD Kota Probolinggo, Rabu (17/7).
Ketika disinggung apakah kasus dugaan korupsi Alat Kesehatan (Alkes) RSUD dr. Mohamad Saleh, Martiul Chaneago malah bungkam. Termasuk, ketika ditanya jumlah kasus dugaan korupsi yang kini ditangani Kejari. “Saya tidak tahu. Sebab, itu menjadi kewenangan sepenuhnya pihak KPK,” ujarnya sambil masuk ke mobil dinasnya.
Sebelumnya, KPK mengaku telah menerima sejumlah laporan tentang dugaan korupsi yang terjadi di Kota Probolinggo. Sejak 2014 hingga awal Juli 2019, ada 18 laporan. Dari 18 laporan itu, tiga di antarana masuk penyelidikan. Namun, KPK enggang mengumumkannya dengan alasan kepentingan penyelidikan.
“Semua laporan sudah diverifikasi. Hasilnya, tiga laporan yang diteruskan untuk ditelaah dan dikelompokkan sesuai delik penyelidikan. Sebanyak 15 laporan yang lain dimasukkan kearsipan karena kurangnya alat bukti laporan dan masuk non-TPK,” ujar Penasihat KPK Budi Santoso, Selasa (16/7). (rpd/rud)