29.8 C
Probolinggo
Wednesday, March 22, 2023

Hanya Disenggol, Uang-HP Karyawan Toko di Jalan Brantas Raib

KADEMANGAN, Radar Bromo– Beragam cara dilakukan para penjahat untuk mengelabuhi korbannya. Seperti menimpa karyawan Chireen Colection. Akibatnya, toko pakaian dan aksesori di Jalan Brantas, Kelurahan/Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, itu mengalami kerugian jutaan rupiah.

Ceritanya, Rabu (16/6), sekitar pukul 13.00, datang seorang lelaki ke Chireen Colection. Penampilanya meyakinkan. Sepintas seperti seorang polisi. Namun, kemudian mengaku sebagai petugas dari kantor kecamatan.

“Saya tahunya pukul 16.00, saat ke toko. Yang tahu dua orang rewang saya,” ujar pemilik Chireen Colection, Yati Chireen, 32.

Warga Kelurahan/Kecamatan Kademangan ini mengaku awalnya berada di toko. Namun, sekitar pukul 12.00, pulang. Di tokonya, ada dua karyawannya. Sekitar pukul 13.00, ada seseorang yang menemui mereka.

Salah seorang karyawan Yati, Ana Feby, 15, mengatakan, sekitar pukul 13.00 ada seorang pria berbaju putih. Pria tak dikenal dengan perawakan seperti seorang polisi itu mengaku petugas dari kantor kecamatan.

Lelaki itu mengaku datang ke toko milik Yati untuk mengecek CCTV toko. “Dia berpura-pura telepon ke Mbak Yati. Karena tahu nama bos saya, jadi saya nurut saja,” ujarnya.

Baca Juga:  Tukang Bubut Ini Dibekuk usai Transaksi Sabu di Dekat Kantor Bank

Usai telepon, pelaku mengikuti jalur kabel CCTV di dalam toko. Ana pun diminta mengikutinya ke arah cop kontak CCTV yang berada di bagian belakang toko. “Saya diminta ikut dan dia mencabut kabel CCTV-nya. Saat itu tangan saya sempat disenggol,” ujarnya.

Usai menyenggol tangannya, kata Ana, pria yang diketahui mengendara sepeda motor jenis matik itu meminta sejumlah barang berharga. Di antaranya, handphone (HP) dan uang. Ana pun menyerahkan HP Redmi 9 miliknya dan HP Vivo milik rekannya.

Ia juga menyerahkan uang hasil penjualan saat itu. Nilainya Rp 530 ribu. “HP yang Vivo dikembalikan, katanya tidak bisa digunakan untuk CCTV. Uangnya hanya diambil Rp 510 ribu. Kemudian, orang itu pergi. Katanya, HP milik saya akan diserahkan ke bos saya dan akan dikembalikan beberapa menit kemudian,” ujarnya.

Baca Juga:  Pulang Kerja, Duda asal Sumberasih Dibacok, Rekan Kerja: Motif Asmara

Namun, sampai sore, HP-nya tak kunjung dikembalikan. Sekitar pukul 16.00, bosnya, Yati datang ke toko. Saat itulah pencurian itu terungkap.

“Saat bos saya datang, saya tanya HP saya. Bos bilang tidak tahu. Dari sanalah baru ketahuan jika HP itu dimaling. Sepertinya saya juga kena gendam. Soalnya meski samar, apa yang diperintahkan orang itu saya mau saja tanpa melawan. Bahkan, ketika dia bilang mana uang hasil penjualan hari ini, serta minta bukunya (catatan hasil penjualan), saya nurut saja,” ujar Ana.

Tak lama setelah itu, sejumlah petugas dari Polsek Kademangan tiba di lokasi kejadian. Mereka juga meminta sejumlah keterangan korban. Petugas meminta korban langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek untuk dibuatkan surat laporan.

“Kami mendapatkan laporan dan langsung ditindaklanjuti. Kami juga menyarankan agar korban datang ke polsek untuk membuat laporan, sehingga terbit LP,” ujar salah satu petugas saat ditemui di lokasi kejadian, kemarin (17/6). (rpd/rud)

KADEMANGAN, Radar Bromo– Beragam cara dilakukan para penjahat untuk mengelabuhi korbannya. Seperti menimpa karyawan Chireen Colection. Akibatnya, toko pakaian dan aksesori di Jalan Brantas, Kelurahan/Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, itu mengalami kerugian jutaan rupiah.

Ceritanya, Rabu (16/6), sekitar pukul 13.00, datang seorang lelaki ke Chireen Colection. Penampilanya meyakinkan. Sepintas seperti seorang polisi. Namun, kemudian mengaku sebagai petugas dari kantor kecamatan.

“Saya tahunya pukul 16.00, saat ke toko. Yang tahu dua orang rewang saya,” ujar pemilik Chireen Colection, Yati Chireen, 32.

Warga Kelurahan/Kecamatan Kademangan ini mengaku awalnya berada di toko. Namun, sekitar pukul 12.00, pulang. Di tokonya, ada dua karyawannya. Sekitar pukul 13.00, ada seseorang yang menemui mereka.

Salah seorang karyawan Yati, Ana Feby, 15, mengatakan, sekitar pukul 13.00 ada seorang pria berbaju putih. Pria tak dikenal dengan perawakan seperti seorang polisi itu mengaku petugas dari kantor kecamatan.

Lelaki itu mengaku datang ke toko milik Yati untuk mengecek CCTV toko. “Dia berpura-pura telepon ke Mbak Yati. Karena tahu nama bos saya, jadi saya nurut saja,” ujarnya.

Baca Juga:  Jenguk Kakek yang Lagi Sakit, Motor Wanita di Triwung Lor Malah Dicuri Maling

Usai telepon, pelaku mengikuti jalur kabel CCTV di dalam toko. Ana pun diminta mengikutinya ke arah cop kontak CCTV yang berada di bagian belakang toko. “Saya diminta ikut dan dia mencabut kabel CCTV-nya. Saat itu tangan saya sempat disenggol,” ujarnya.

Usai menyenggol tangannya, kata Ana, pria yang diketahui mengendara sepeda motor jenis matik itu meminta sejumlah barang berharga. Di antaranya, handphone (HP) dan uang. Ana pun menyerahkan HP Redmi 9 miliknya dan HP Vivo milik rekannya.

Ia juga menyerahkan uang hasil penjualan saat itu. Nilainya Rp 530 ribu. “HP yang Vivo dikembalikan, katanya tidak bisa digunakan untuk CCTV. Uangnya hanya diambil Rp 510 ribu. Kemudian, orang itu pergi. Katanya, HP milik saya akan diserahkan ke bos saya dan akan dikembalikan beberapa menit kemudian,” ujarnya.

Baca Juga:  Motor Karyawan Depo Air Minum di Pilang Dicuri saat Tidur

Namun, sampai sore, HP-nya tak kunjung dikembalikan. Sekitar pukul 16.00, bosnya, Yati datang ke toko. Saat itulah pencurian itu terungkap.

“Saat bos saya datang, saya tanya HP saya. Bos bilang tidak tahu. Dari sanalah baru ketahuan jika HP itu dimaling. Sepertinya saya juga kena gendam. Soalnya meski samar, apa yang diperintahkan orang itu saya mau saja tanpa melawan. Bahkan, ketika dia bilang mana uang hasil penjualan hari ini, serta minta bukunya (catatan hasil penjualan), saya nurut saja,” ujar Ana.

Tak lama setelah itu, sejumlah petugas dari Polsek Kademangan tiba di lokasi kejadian. Mereka juga meminta sejumlah keterangan korban. Petugas meminta korban langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek untuk dibuatkan surat laporan.

“Kami mendapatkan laporan dan langsung ditindaklanjuti. Kami juga menyarankan agar korban datang ke polsek untuk membuat laporan, sehingga terbit LP,” ujar salah satu petugas saat ditemui di lokasi kejadian, kemarin (17/6). (rpd/rud)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru