31.1 C
Probolinggo
Saturday, June 3, 2023

Diparkir di Gang Mushola, Betor Warga Mayangan Dicuri

MAYANGAN, Radar Bromo Apes dialami Sirat, 64. Warga Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, ini kehilangan becak motor (betor)nya.

Betor yang selama ini digunakan untuk mencari nafkah itu, raib ketika diparkir di Gang Mushola. Peristiwa ini baru diketahui korban Senin (13/2), sekitar pukul 05.30.

Saat itu, korban hendak menuju rumah pelanggannya, Ali, di Jalan Mastrip, Kelurahan Jrebeng Wetan, Kecamatan Kedopok.

Ia bermaksud mengantarkan soto ke Jalan W.R. Supratman. Sehari-hari, korban memang bekerja sebagai pengantar-jemput soto milik Ali. Saat itu, betornya raib. “Tentu saya terpukul. Betor ini selalu saya gunakan untuk antar jemput soto,” katanya.

Syukur, korban masih memiliki becak kayuh. Ia pun mengambil dan mengantar soto milik juragannya menggunakan becak kayuh. Meski Ali mengurangi jumlah masakan yang perlu diantar, korban merasa lebih berat karena harus mengayuh.

Baca Juga:  Polisi Buru Kawan Pencuri di Banyuanyar, Tapi Tak Ada di Rumahnya

“Pak Haji Ali tetap mau bantu saya. Kalau sebelumnya bisa sampai tiga dandang, sekarang cuma dua dandang. Tapi, terasa berat karena harus dikayuh,” ujar Sirat.

Ia mengaku belum membuat laporan resmi ke kepolisian. Korban mengaku hanya mengadu kepada salah seorang kenalan polisi yang berdinas di Polres Probolinggo Kota, Agus.

MAYANGAN, Radar Bromo Apes dialami Sirat, 64. Warga Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, ini kehilangan becak motor (betor)nya.

Betor yang selama ini digunakan untuk mencari nafkah itu, raib ketika diparkir di Gang Mushola. Peristiwa ini baru diketahui korban Senin (13/2), sekitar pukul 05.30.

Saat itu, korban hendak menuju rumah pelanggannya, Ali, di Jalan Mastrip, Kelurahan Jrebeng Wetan, Kecamatan Kedopok.

Ia bermaksud mengantarkan soto ke Jalan W.R. Supratman. Sehari-hari, korban memang bekerja sebagai pengantar-jemput soto milik Ali. Saat itu, betornya raib. “Tentu saya terpukul. Betor ini selalu saya gunakan untuk antar jemput soto,” katanya.

Syukur, korban masih memiliki becak kayuh. Ia pun mengambil dan mengantar soto milik juragannya menggunakan becak kayuh. Meski Ali mengurangi jumlah masakan yang perlu diantar, korban merasa lebih berat karena harus mengayuh.

Baca Juga:  Bos Bengkel Jadi Pelaku Tunggal Pemanfaatan Tanah Negara tanpa Izin

“Pak Haji Ali tetap mau bantu saya. Kalau sebelumnya bisa sampai tiga dandang, sekarang cuma dua dandang. Tapi, terasa berat karena harus dikayuh,” ujar Sirat.

Ia mengaku belum membuat laporan resmi ke kepolisian. Korban mengaku hanya mengadu kepada salah seorang kenalan polisi yang berdinas di Polres Probolinggo Kota, Agus.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru