24.9 C
Probolinggo
Monday, May 29, 2023

Polisi Periksa Saksi di Dugaan Pemotongan PKH Dringu

KRAKSAAN, Radar Bromo – Adanya dugaan pemotongan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Randuputih, Kecamatan Dringu, mulai disikapi aparatur hukum. Rabu (13/10) Polres Probolinggo memeriksa sejumlah orang pada kasus tersebut.

Dari informasi yang diperoleh, setidaknya ada empat orang yang diperiksa di Unit Pidana Korupsi (Pidkor) Polres Probolinggo. Keempat orang tersebut tidak lain adalah warga Desa Randuputih, Kecamatan Dringu, yang sebelumnya melaporkan dugaan potongan PKH tersebut.

Paur Humas pada Polres Probolinggo, Bripka Mukhtar Yuliharto mengatakan, menindak lanjuti adanya aduan masyarakat tentang pemotongan PKH, pihaknya memangil sejumlah orang yang menjadi saksi dalam kasus dugaan pemotongan PKH tersebut. “Mereka (4 orang, red) dipanggil untuk dimintai keterangan,“ ujarnya.

Baca Juga:  Markus Terdakwa Ijazah Palsu Jilid Dua Dituntut 1 Tahun 2 Bulan

Sejauh ini pihaknya ini sedang melakukan penyelidikan terkait aduan masyarakat tentang dugaan pemotongan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) yang di adukan oleh enam orang penerima manfaat di Desa Randuputih, Kecamatan Dringu. “Kedepan perkembangan lebih lanjut akan kami rilis terkait penanganan perkara ini,” ujarnya.

Sebelumnya, enam ibu-ibu yang merupakan keluarga penerima manfaat (KPM) mendatangi Polres Probolinggo. Mereka melaporkan dugaan pemotongan PKH yang mereka terima Kamis (7/10) siang. Enam perempuan itu berasal dari Desa Randuputih, Kecamatan Dringu. Mereka yaitu Husnawiyah, 32; Sumina, 63; Suliana, 32; Suliati, 46; Misnaya, 48; dan Tumrah Kusumawati, 31.

Bukan hanya kepolisian. Dalam waktu dekat, pimpinan DPRD setempat akan memanggil kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolinggo dan koordinator PKH. DPRD akan meminta klarifikasi dugaan pemotongan PKH dan kondisi penyaluran PKH di Kabupaten Probolinggo. (mu/fun)

Baca Juga:  Setubuhi ABG di Kamar Warung Kawasan Bromo, Warga Lekok Dibekuk  

KRAKSAAN, Radar Bromo – Adanya dugaan pemotongan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Randuputih, Kecamatan Dringu, mulai disikapi aparatur hukum. Rabu (13/10) Polres Probolinggo memeriksa sejumlah orang pada kasus tersebut.

Dari informasi yang diperoleh, setidaknya ada empat orang yang diperiksa di Unit Pidana Korupsi (Pidkor) Polres Probolinggo. Keempat orang tersebut tidak lain adalah warga Desa Randuputih, Kecamatan Dringu, yang sebelumnya melaporkan dugaan potongan PKH tersebut.

Paur Humas pada Polres Probolinggo, Bripka Mukhtar Yuliharto mengatakan, menindak lanjuti adanya aduan masyarakat tentang pemotongan PKH, pihaknya memangil sejumlah orang yang menjadi saksi dalam kasus dugaan pemotongan PKH tersebut. “Mereka (4 orang, red) dipanggil untuk dimintai keterangan,“ ujarnya.

Baca Juga:  Periksa Saksi Lagi untuk Lengkapi Berkas Kasus Penipuan Staf Kemenag

Sejauh ini pihaknya ini sedang melakukan penyelidikan terkait aduan masyarakat tentang dugaan pemotongan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) yang di adukan oleh enam orang penerima manfaat di Desa Randuputih, Kecamatan Dringu. “Kedepan perkembangan lebih lanjut akan kami rilis terkait penanganan perkara ini,” ujarnya.

Sebelumnya, enam ibu-ibu yang merupakan keluarga penerima manfaat (KPM) mendatangi Polres Probolinggo. Mereka melaporkan dugaan pemotongan PKH yang mereka terima Kamis (7/10) siang. Enam perempuan itu berasal dari Desa Randuputih, Kecamatan Dringu. Mereka yaitu Husnawiyah, 32; Sumina, 63; Suliana, 32; Suliati, 46; Misnaya, 48; dan Tumrah Kusumawati, 31.

Bukan hanya kepolisian. Dalam waktu dekat, pimpinan DPRD setempat akan memanggil kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Probolinggo dan koordinator PKH. DPRD akan meminta klarifikasi dugaan pemotongan PKH dan kondisi penyaluran PKH di Kabupaten Probolinggo. (mu/fun)

Baca Juga:  Pencurian Sapi di Triwung Kidul, 4 Pelaku Terekam CCTV

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru