BANGIL, Radar Bromo– Seorang sopir ambulans jenazah RSUD Dr. Soetomo Surabaya, menjadi korban pengeroyokan sejumlah pemuda yang diduga kelompok geng motor. Akibatnya, korban mengalami sejumlah luka di tubuhnya.
Beruntung, korban sempat lari dan diselamatkan sopir truk maupun driver ojek online yang ada di sekitar lokasi. Sehingga, aksi pukul tersebut berhasil diredam.
Aksi pengeroyokan tersebut, berlangsung Minggu dini hari (10/4). Korbannya adalah Ach. Rifai, 27, warga Kota Surabaya. Ia menjadi korban pemukulan sejumlah pemuda, saat baru saja mengantar jenazah.
Insiden itu berawal, saat korban mengantar Jenazah ke Probolinggo, Sabtu malam, sekitar pukul 23.00. Korban yang baru saja menyelesaikan tugasnya, beranjak balik ke Rumah Sakit di Surabaya.
Saat berada di Kota Pasuruan, semuanya lancar. Tapi, masalah muncul, ketika ia melewati tugu Adipura di Bangil. Saat berada di jalan Gajah Mada, Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Bangil, ia mendapati ada seorang pemuda yang berada di belakangnya.
Pemuda tersebut naik motor sendirian. Entah Supra Fit atau Supra X 125, ia kurang jelas memperhatikannya. Hingga mendekati Stasiun Bangil, motor tersebut menabrak bagian samping ambulans yang ia bawa.
Sampai-sampai, pemuda tersebut jatuh. “Saya turun. Dan niat menolong,” akunya melalui sambungan seluler.
Namun, saat mencoba menolong, lima pemuda bermotor lain mendatanginya. Mereka kemudian menanyainya dari mana. Setelah ia menjawab, ia justru diseret oleh para pelaku.
Di situlah, mereka kemudian memukulinya. Tak lama kemudian, gerombolan bermotor lainnya menghampiri. Ia mengira, gerombolan sebanyak kurang lebih 15 orang tersebut akan menolong.
Tapi ternyata, mereka juga ikut mengeroyoknya. “Mereka bawa motor. Ada kurang lebih sembilan motor. Ada yang boncengan tiga. Semula lima orang, kemudian datang 15 orang lainnya. Rata-rata berusia 22 tahunan. Tapi, ada satu yang sudah berumur, sekitar 40 an,” imbuhnya.
Karena serangan itu, ia pun tak bisa melawan. Ia pun berusaha menyelamatkan diri. Dengan cara melarikan diri dan meminta bantuan.