PASURUAN, Radar Bromo – Insiden berdarah kembali terjadi di wilayah Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. Kali ini korban diserang saat mengendarai motor di jalan. Pelaku ditengarai hendak membegal korban.
Peristiwa tersebut terjadi di Desa Ngabar, Kecamatan Kraton, Sabtu (4/2) malam. Korbannya, Saifuddin, warga Desa Karangasem, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan.
Saat itu, korban mengendarai sepeda motor Yamaha X Max. Ia dipepet dua pria tak dikenal sepulang dari arah Sidogiri menuju Wonorejo, sekitar pukul 23.30.
Pelaku yang juga mengendarai motor mendekati korban. Sembari berteriak agar korban berhenti. Saifuddin sempat tak mengira dirinya bakal diserang. “Mereka mendekati adik saya dan berteriak; Minggir! Minggir! Turun!” ujar kakak korban, Rohid.
Mendapati itu, korban sempat menoleh ke arah pelaku. Karena tidak kenal, korban sadar dalam bahaya. Ia enggan menuruti perintah pelaku. Seketika itu langsung tancap gas. Menambah kecepatan motornya.
Rupanya, pelaku geram. Mereka terus memburu korban. Nahas, pelaku yang masih mengejarnya menyabetkan senjata tajam. Saifuddin terluka pada bagian kepala. “Saat hendak lari itu, dia sambil menoleh ke belakang. Pelaku kemudian membacoknya di bagian belakang,” katanya.
Situasi malam itu memang cukup lengang. Jalanan sepi. Minim penerangan. Tak ada pilihan lain bagi korban selain terus kabur. Sembari menahan sakit, terus memacu motornya. Beruntung berhasil selamat dari kejaran pelaku.
PASURUAN, Radar Bromo – Insiden berdarah kembali terjadi di wilayah Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. Kali ini korban diserang saat mengendarai motor di jalan. Pelaku ditengarai hendak membegal korban.
Peristiwa tersebut terjadi di Desa Ngabar, Kecamatan Kraton, Sabtu (4/2) malam. Korbannya, Saifuddin, warga Desa Karangasem, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan.
Saat itu, korban mengendarai sepeda motor Yamaha X Max. Ia dipepet dua pria tak dikenal sepulang dari arah Sidogiri menuju Wonorejo, sekitar pukul 23.30.
Pelaku yang juga mengendarai motor mendekati korban. Sembari berteriak agar korban berhenti. Saifuddin sempat tak mengira dirinya bakal diserang. “Mereka mendekati adik saya dan berteriak; Minggir! Minggir! Turun!” ujar kakak korban, Rohid.
Mendapati itu, korban sempat menoleh ke arah pelaku. Karena tidak kenal, korban sadar dalam bahaya. Ia enggan menuruti perintah pelaku. Seketika itu langsung tancap gas. Menambah kecepatan motornya.
Rupanya, pelaku geram. Mereka terus memburu korban. Nahas, pelaku yang masih mengejarnya menyabetkan senjata tajam. Saifuddin terluka pada bagian kepala. “Saat hendak lari itu, dia sambil menoleh ke belakang. Pelaku kemudian membacoknya di bagian belakang,” katanya.
Situasi malam itu memang cukup lengang. Jalanan sepi. Minim penerangan. Tak ada pilihan lain bagi korban selain terus kabur. Sembari menahan sakit, terus memacu motornya. Beruntung berhasil selamat dari kejaran pelaku.
