MAYANGAN, Radar Bromo – Remaja asal Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Muhammad Yunus, 19, telah menjadi korban begal, Senin (27/6) lalu. Namun, sampai hari Sabtu (2/7), korban belum berani melapor ke kepolisian. Alasannya, masih menunggu orang tuanya yang bekerja di luar kota.
Yunus mengaku menjadi korban begal di Jalan Supriyadi Kota Probolinggo atau belakang PT Eratex Djaja. Saat itu, ada dua orang tak dikenal menggunakan sepeda motor Honda Vario warna hijau. Mereka menghentikan laju motor Yunus, yang berboncengan dengan temannya.
“Awalnya saya ngopi di Jalan Mastrip. Sekitar pukul 00.30, saya dan Fajar, teman saya, pulang. Fajar yang mengendarai motor saya, saya bonceng. Tiba-tiba ada yang memberhentikan dua orang dengan satu motor. Keduanya mengeluarkan celurit dan meletakkan di leher saya dan teman saya,” jelasnya.
Jelas, dua remaja ini ketakutan. Mereka tak bisa berkutik ketika pelaku membawa kabur motor korban. “Mukanya tidak jelas. Soalnya memang di sana kondisinya sepi dan gelap,” katanya.
Pelaku kabur ke barat. Sementara, Yunus bersama Fajar, pulang dengan berjalan kaki. “Belum laporan. Soalnya ayah saya kerja di luar kota. Masih nunggu ayah pulang,” jelasnya.
Terpisah, Plt Kasi Humas Polres Probolinggo Kota Zainullah mengimbau korban segera melapor. Ia juga menyarankan, bila tidak ada kepentingan yang mendesak, sebisa mungkin hindari pulang larut malam. Apalagi bila sendirian.