KRAKSAAN, Radar Bromo – Menggelar operasi tangkap tangan (OTT) Bupati Probolinggo, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) benar-benar senyap. Bahkan, keterlibatan dari unsur jajaran Polri, hanya sebatas untuk pengamanan situasi saja.
Sejauh ini Polres Probolinggo belum mendapat permintaan bantuan pengamanan dari pihak KPK. Termasuk rencana penangkapan 17 calon Pj Kades yang menjadi tersangka. Tapi jika ada permintaan, Polres Probolinggo pasti siap.
Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi saat dikonfirmasi mengatakan, hingga saat ini belum ada permintaan dari KPK untuk pengamanan lebih lanjut. ”Belum ada permintaan Bro sampai sekarang (siang kemarin) dari tim KPK. Kami dari Polres siap bantu pengamanan,” katanya kemarin.
Pasca OTT KPK terhadap Bupati Probolinggo dan suaminya Hasan Aminuddin di rumahnya, KPK telah menetapkan 22 orang sebagai tersangka. Selain Tantri dan Hasan, ada 20 ASN yang ditetapkan sebagai tersangka. Ada 3 ASN sebagai camat 2 orang dan 1 orang Pj kades sudah diamankan. sedangkan 17 tersangka lainnya, status ASN dan sebagai calon Pj Kades belum diamankan.
Ditanya soal keterlibatan Polres Probolinggo sejauh mana dari awal OTT KPK? Kapolres mengaku, hari awal OTT memang pihaknya diminta bantuan pengamanan, yang di wilayah Polres Probolinggo. Tetapi, soal OTT KPK yang dilakukan di wilayah Kota Probolinggo, pihaknya tidak terlibat.
”Intinya kami siap bantu, sesuai permintaan KPK apa. Sejauh ini belum ada permintaan dari tim KPK untuk mengamankan atau membantu pengamanan,” terangnya. (mas/fun)