PAJARAKAN, Radar Bromo – Sejumlah korban kasus pembakaran mobil di Kabupaten Probolinggo, tidak puas dengan kinerja kepolisian. Mereka menuntut Polres Probolinggo bekerja lebih ekstra. Agar para pelaku segera dibekuk.
Selasa (31/1), sejumlah korban mendatangi Kantor DPRD Kabupaten Probolinggo untuk beraudiensi dengan Polres Probolinggo. Para korban yang datang adalah Syaiful Bahri, warga Desa Kedungrejoso, Kecamatan Kotaanyar; Fathullah, warga Desa Sindetlami, Kecamatan Besuk. Mereka merupakan korban teror pembakaran mobil.
Ada juga Lutfi Hamid, warga Desa Kandangjati Wetan, Kecamatan Kraksaan. Ia merupakan korban pelemparan bondet di rumahnya. Audiensi dilaksanakan di Ruang Banggar-Banmus DPRD Kabupaten Probolinggo, pukul 13.00.
Syaiful mengaku meminta dan mendesak Polres Probolinggo segera mengungkap pelaku pembakaran mobil miliknya. Apalagi, pada 2022, ada sejumlah peristiwa pembakaran mobil dan pelemparan bondet. Kasusnya masih belum selesai. Pelaku belum tertangkap.
“Aparat penegak hukum harus serius dalam menangani kasus teror yang terjadi di Kabupaten Probolinggo. Sejauh ini dari tahun 2019 sampai tahun 2022, sering terjadi kasus teror yang belum diungkap,” katanya.
Syaiful menduga, kasus teror yang menimpanya berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan organisasinya. Pelaku merasa tidak nyaman dengan kegiatan organisasinya, sehingga membakar mobilnya yang sedang diparkir di rumah.
“Audiensi kami disambut baik oleh Kasatreskrim. Pihaknya (kepolisian) tertantang untuk mengungkap sindikat kasus teror yang terjadi di Kabupaten Probolinggo. Kami menunggu ungkap kasus itu,” bebernya.