Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, dulu dikenal sebagai daerah penghasil keris. Pembuatnya adalah bekas prajurit Majapahit yang menetap di Winongan. Tepatnya di Dusun Jambean, Desa Sumberrejo. Ia adalah Mbah Kebut.
——————————————————————————————————
PADA masa akhir Kerajaan Majapahit, rombongan raja keluar dari istana. Mencari tempat baru untuk tinggal, jauh dari kerajaan. Mereka berjalan dari arah Malang menuju ke Pasuruan. Rombongan sempat berhenti di Mendit, Singosari dan di Winongan.
“Rombongan kemudian berhenti dan menetap di Tosari. Tapi, dua prajurit yang mengawal tandu kemudian turun dari Tosari. Mereka lantas menetap di Winongan. Ia adalah Mbah Kebut dan Mbah Tombro,” kata Subandi, juru kunci makam Mbah Kebut.
Kedua orang itu memiliki latar belakang yang berbeda. Kebut merupakan seorang mpu atau pembuat keris yang andal. Sedangkan Tombro adalah seorang petani. Belakangan, Tombro dikenal sebagai penemu ikan yang ada di pemandian alam Banyubiru.
“Mbah Tombro peninggalannya adalah ikan Tombro yang ada di Banyubiru,” terangnya.
Setelah menetap di Winongan, Mbah Kebut memperistri warga sekitar. Namanya, Khaipa. Dengannya ia dikaruniahi beberapa anak.
Adapun Mbah Kebut, selama menetap di Winongan terus membuat keris. Salah satu keris yang dibuatnya adalah keris Winongan Melati Renteng.