27.5 C
Probolinggo
Saturday, March 25, 2023

Empat Sekawan Pembabat Desa Kamalkuning di Krejengan

Ada empat kakek yang diyakini sebagai Pembabat Desa Kamalkuning, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Semuanya sudah meninggal dunia. Namun, jasanya terus dikenang. Makamnya dikeramatkan.

——————————————————————————————————

KAKEK Calang, Kakek Ginjor, Kakek Juneng, dan Kakek Nurudin. Keempat sekawan ini yang disebut-sebut sebagai pembabat Desa Kamalkuning. Sejauh ini makam empat kakek ini masih terjaga. Sering diziarahi warga.

Keempat sekawan ini diyakini masih saling memiliki hubungan darah. Mereka disebut-sebut berasal dari Pulau Garam Madura. Warga menyebut para kakek ini memiliki kesaktian atau kelebihan dibanding manusia biasa. 

Salah seorang sesepuh Desa Kamalkuning Sarom mengatakan, dari empat sekawan itu, cerita yang masyhur di kalangan masyarakat desa adalah Kakak Calang.

Baca Juga:  Inilah Asal Usul Nama Desa Bulujaran di Tegalsiwalan

“Sejumlah cerita dari para sesepuh, bahwa Kakek Calang memiliki sejumlah kelebihan. Seperti berkelahi dengan empat macan. Makamnya tidak terkena banjir, sampai tidak boleh sembarangan saat melintas di dekat makam,” ujarnya.

Kakek Calang pernah ditantang bertarung oleh empat macan. Tetapi, Kakek Calang enggan meladeni. “Namun, keempat macan itu terus memaksa,” katanya ketika ditemui di Dusun Karangasem, Desa Kamalkuning.

Dengan terus dipaksa, akhirnya Kakek Calang menyerah. Ia merelakan dirinya dimakan empat ekor macan. Namun, dengan sejumlah persyaratan. Salah satunya harus memakan habis. Tak menyisakan sedikit pun meski hanya sehelai rambut. “Harus dimakan bersih. Tidak tersisa,” jelasnya.

Ada empat kakek yang diyakini sebagai Pembabat Desa Kamalkuning, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Semuanya sudah meninggal dunia. Namun, jasanya terus dikenang. Makamnya dikeramatkan.

——————————————————————————————————

KAKEK Calang, Kakek Ginjor, Kakek Juneng, dan Kakek Nurudin. Keempat sekawan ini yang disebut-sebut sebagai pembabat Desa Kamalkuning. Sejauh ini makam empat kakek ini masih terjaga. Sering diziarahi warga.

Keempat sekawan ini diyakini masih saling memiliki hubungan darah. Mereka disebut-sebut berasal dari Pulau Garam Madura. Warga menyebut para kakek ini memiliki kesaktian atau kelebihan dibanding manusia biasa. 

Salah seorang sesepuh Desa Kamalkuning Sarom mengatakan, dari empat sekawan itu, cerita yang masyhur di kalangan masyarakat desa adalah Kakak Calang.

Baca Juga:  Kisah Mbah Kebut, Pembuat Keris dari Winongan

“Sejumlah cerita dari para sesepuh, bahwa Kakek Calang memiliki sejumlah kelebihan. Seperti berkelahi dengan empat macan. Makamnya tidak terkena banjir, sampai tidak boleh sembarangan saat melintas di dekat makam,” ujarnya.

Kakek Calang pernah ditantang bertarung oleh empat macan. Tetapi, Kakek Calang enggan meladeni. “Namun, keempat macan itu terus memaksa,” katanya ketika ditemui di Dusun Karangasem, Desa Kamalkuning.

Dengan terus dipaksa, akhirnya Kakek Calang menyerah. Ia merelakan dirinya dimakan empat ekor macan. Namun, dengan sejumlah persyaratan. Salah satunya harus memakan habis. Tak menyisakan sedikit pun meski hanya sehelai rambut. “Harus dimakan bersih. Tidak tersisa,” jelasnya.

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru