27.2 C
Probolinggo
Sunday, April 2, 2023

Batu Kursi Sukoreno, Petilasan dan Tempat Bertapa Jaka Tarup

Babad Tanah Jawi mempunyai banyak cerita legenda yang terkenal. Salah satunya Jaka Tarub. Memang, Jaka Tarub dikisahkan terjadi di Jawa Tengah. Namun, dia dipercaya pernah bertapa di kaki Gunung Penanggungan dan Welirang.

——————————————————————————————————

BUKTI bahwa Jaka Tarub pernah pertapa di kaki Gunung Penanggungan dan Welirang yaitu, keberadaan Batu Kursi. Setidaknya, begitulah keyakinan warga.

MIRIP KURSI: Dari bentuknya yang mirip kursi, maka namanya diberi batu kursi. (Foto Rizal F. Syatori/Jawa Pos Radar Bromo)

Batu Kursi ini ada di Desa Sukoreno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Desa ini ada di kaki Gunung Penangungan dan Welirang dengan hawanya yang sejuk.

Bahan pembuat Batu Kursi ini yaitu batu andesit yang dikenal sebagai batu untuk pembangunan candi. Ukurannya tidak terlalu besar dan bentuknya menyerupai kursi. Oleh warga sekitar disebut dengan Batu Kursi Sukoreno.

“Lokasi Batu Kursi ini ada di tepian Kali Trawas, perbatasan antara Dusun Kesiman dengan Brubuh di Desa Sukoreno. Atau di bawah Coban Segrayah, jaraknya sekitar 70 meter saja,” jelas Sekdes Sukoreno Baron Efendy.

Baca Juga:  Bangunan Candi Keboireng Lengkap, Ditemukan Batu Kepala Kalla yang Unik

Warga sekitar percaya, Batu Kursi tersebut sebagai petilasan sekaligus tempat bertapanya Jaka Tarup. Sementara Coban Segrayah dipercaya jadi tempat mandi para bidadari yang salah satunya lantas diperistri Jaka Tarup. 

“Coban Segrayah itu legendanya tempat mandinya bidadari. Batu Kursi itu, tempat petilasan dan bertapanya Jaka Tarup,” tuturnya.

Keberadaan Batu Kursi ini mulai diketahui warga luar pada tahun 2021. Namun, jauh sebelum itu warga Dusun Kesiman dan Brubuh, sudah mengetahuinya. Karena tidak banyak orang luar yang tahu, Batu Kursi tersebut tidak banyak dikunjungi warga. (rizal fahmi syatori/hn)

——————————————————————————————————

Bersebelahan dengan Batu Lumpang

Sementara itu, di dekat Batu Kursi Sukoreno terdapat Batu Lumpang. Jarak keduanya berdekatan. Karena itu, dipercaya keduanya berkaitan. Warga percaya, tempat itu merupakan petilasan dan tempat bertapa Jaka Tarup. 

Di Coban Segrayah dipercaya warga, tempat mandi para bidadari yang salah satunya lantas diperistri Jaka Tarup. (Foto Rizal F. Syatori/Jawa Pos Radar Bromo)

Baik Batu Kursi dan Batu Lumpang, terbuat dari batu andesit.

Baca Juga:  Watu Gede Kali Lor di Prigen Jadi Tempat Bersembunyi dari Kejaran Belanda

Heri Siswoyo, warga sekitar mengatakan, Batu Lumpang umumnya digunakan untuk membuat jamu atau bumbu. Sementara baru kursi digunakan sebagai tempat duduk.

“Karena lokasinya berdekatan dan fungsinya itu, kami percata Jaka Tarup pernah semedi di sini. Batu Kursi dan Batu Lumpang itu adalah buktinya,” bebernya.

Menginggat Batu Lumpang dan Batu Kursi sama-sama dari batu andesit, diduga kuat di sekitar lokasi ada bangunan candi katanya. Apalagi di Desa Sukoreno memang dikenal ada penemuan sejumlah benda cagar budaya. 

Di antaranya, di desa ini ditemukan beberapa peninggalan cagar budaya. Salah satunya, tahun lalu ditemukan bangunan struktur candi di Dusun Candi, Desa Sukoreno. Dan tahun ini diagendakan untuk ekskavasi yang kedua.

“Untuk membuktikanya memang sulit dan tidak mudah. Perlu penelusuran dan ending-nya harus ekskavasi,” ungkapnya. (rizal fahmi syatori/hn)

Babad Tanah Jawi mempunyai banyak cerita legenda yang terkenal. Salah satunya Jaka Tarub. Memang, Jaka Tarub dikisahkan terjadi di Jawa Tengah. Namun, dia dipercaya pernah bertapa di kaki Gunung Penanggungan dan Welirang.

——————————————————————————————————

BUKTI bahwa Jaka Tarub pernah pertapa di kaki Gunung Penanggungan dan Welirang yaitu, keberadaan Batu Kursi. Setidaknya, begitulah keyakinan warga.

MIRIP KURSI: Dari bentuknya yang mirip kursi, maka namanya diberi batu kursi. (Foto Rizal F. Syatori/Jawa Pos Radar Bromo)

Batu Kursi ini ada di Desa Sukoreno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Desa ini ada di kaki Gunung Penangungan dan Welirang dengan hawanya yang sejuk.

Bahan pembuat Batu Kursi ini yaitu batu andesit yang dikenal sebagai batu untuk pembangunan candi. Ukurannya tidak terlalu besar dan bentuknya menyerupai kursi. Oleh warga sekitar disebut dengan Batu Kursi Sukoreno.

“Lokasi Batu Kursi ini ada di tepian Kali Trawas, perbatasan antara Dusun Kesiman dengan Brubuh di Desa Sukoreno. Atau di bawah Coban Segrayah, jaraknya sekitar 70 meter saja,” jelas Sekdes Sukoreno Baron Efendy.

Baca Juga:  Perguruan Silat Ciung Elang di Pasuruan, Embrio Perlawanan pada Penjajah

Warga sekitar percaya, Batu Kursi tersebut sebagai petilasan sekaligus tempat bertapanya Jaka Tarup. Sementara Coban Segrayah dipercaya jadi tempat mandi para bidadari yang salah satunya lantas diperistri Jaka Tarup. 

“Coban Segrayah itu legendanya tempat mandinya bidadari. Batu Kursi itu, tempat petilasan dan bertapanya Jaka Tarup,” tuturnya.

Keberadaan Batu Kursi ini mulai diketahui warga luar pada tahun 2021. Namun, jauh sebelum itu warga Dusun Kesiman dan Brubuh, sudah mengetahuinya. Karena tidak banyak orang luar yang tahu, Batu Kursi tersebut tidak banyak dikunjungi warga. (rizal fahmi syatori/hn)

——————————————————————————————————

Bersebelahan dengan Batu Lumpang

Sementara itu, di dekat Batu Kursi Sukoreno terdapat Batu Lumpang. Jarak keduanya berdekatan. Karena itu, dipercaya keduanya berkaitan. Warga percaya, tempat itu merupakan petilasan dan tempat bertapa Jaka Tarup. 

Di Coban Segrayah dipercaya warga, tempat mandi para bidadari yang salah satunya lantas diperistri Jaka Tarup. (Foto Rizal F. Syatori/Jawa Pos Radar Bromo)

Baik Batu Kursi dan Batu Lumpang, terbuat dari batu andesit.

Baca Juga:  Cara Desa Sukokerto di Pajarakan Kenalkan Sejarah pada Anak Cucu

Heri Siswoyo, warga sekitar mengatakan, Batu Lumpang umumnya digunakan untuk membuat jamu atau bumbu. Sementara baru kursi digunakan sebagai tempat duduk.

“Karena lokasinya berdekatan dan fungsinya itu, kami percata Jaka Tarup pernah semedi di sini. Batu Kursi dan Batu Lumpang itu adalah buktinya,” bebernya.

Menginggat Batu Lumpang dan Batu Kursi sama-sama dari batu andesit, diduga kuat di sekitar lokasi ada bangunan candi katanya. Apalagi di Desa Sukoreno memang dikenal ada penemuan sejumlah benda cagar budaya. 

Di antaranya, di desa ini ditemukan beberapa peninggalan cagar budaya. Salah satunya, tahun lalu ditemukan bangunan struktur candi di Dusun Candi, Desa Sukoreno. Dan tahun ini diagendakan untuk ekskavasi yang kedua.

“Untuk membuktikanya memang sulit dan tidak mudah. Perlu penelusuran dan ending-nya harus ekskavasi,” ungkapnya. (rizal fahmi syatori/hn)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru