KEDOPOK – Warga di Kelurahan Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, belakangan dibuat was-was. Penyebabnya, sudah beberapa hari ini di wilayah setempat sering terjadi aksi pencurian kendaraan bermotor.
Terhitung, dua pekan terakhir setidaknya ada empat kali aksi pencurian di Kelurahan Sumber Wetan. Pertama pencurian dua motor milik Tono, 35, di di RT 3/RW 5; selanjutnya pencurian tiga motor milik Mustofa, 56, di RT 4/RW 5. Disamping itu ada pula pencurian di toko pracangan Idrus Romadoni, 31 di RT 3/RW 5. Bahkan pernah ada percobaan aksi pencurian seekor sapi milik Yusup, meski akhirnya gagal.
Idrus Romadoni pemilik toko pracangan membenarkan, kalau tokonya dibobol maling Sabtu (9/2). Meski kerugiannya tidak terlalu banyak, aksi pembobolan tokonya meresahkan warga. Akibat pencurian itu, 2 handphone dan uang Rp300 ribu yang ada di dalam dompet serta beberapa pak rokok yang ditaruh di etalase, raib.
“Kalau kerugiannya sekitar sejuta. Tapi kami resah. Lingkungan kami tidak aman,” terangnya pada saat dijumpai di tokonya.
Pria yang dipanggil Doni ini kemudian menceritakan kalau di kelurahaannya, tidak aman. Ini dibuktikan karena sudah ada 5 sepeda motor amblas dimaling.
Ditempat lain, Mustofa membenarkan kalau 3 sepeda motor jenis matik Yamaha N Max, Honda Beat dan Yamaha Vega R yang diparkir di depan rumahnya, dicuri. Tak hanya motor, STNK 3 motor yang ditaruh di laci meja, juga dibawa kabur.
“Saya enggak hafal plat nomornya. Soalnya STNK-nya juga dibawa malingnya. Pelaku tidak merusak kontak, karena kuncinya saya taruh di meja. Enak ngambil pelakunya, termasuk ambil STNK yang ada di laci dan juga kunci pagar,” katanya.
Aksi pencurian ketiga motornya itu terjadi pada Kamis (21/2) malam. Mustofa, yang bekerja di Toko Sedulur ini mengatakan, seharusnya, 5 kendaraannya dicuri semuanya. Namun karena jumlah pelaku diduga hanya tiga, maka tiga sepeda motor yang dibawa kabur.
Mustofa menyebutkan, pelaku masuk rumahnya dari jendela samping rumah sisi barat. Kemudian pelaku mengambil kunci yang diletakkan diatas meja dan STNK di laci.
“Lewat samping. Kalau lewat depan tidak berani, takut ketahuan warga yang melintas di jalan. Enggak merusak pintu gerbang. Kunci pintu gerbang ngumpul sama kontak. Jadi pelaku enak membukanya. Gemboknya dibawa juga,” pungkas Mustofa.
Menyikapi aksi pencurian tersebut Kasatreskrim Polres Probolinggo Kota AKP Nanang Fendy Dwy Susanto mengatakan, sudah mendapatkan laporan tersebit. “Masih dalam penyelidikan,” terangnya singkat.
Kepolisian kini lebih fokus pada penyelidikan dari aksi pencurian tersebut. Menurut AKP Nanang Fendy Dwy Susanto, pihaknya juga enggan mengaitkan hubungan antaran aksi pencurian yang kerap terjadi pasca penertiban tempat sabung ayam yang berada di Kelurahan Kebonsari Wetan, Kecamatan Kanigaran.
“Kami belum tahu. Apakah aksi itu dilatarbelakangi pembongkaran arena judi sabung ayam atau tidak,” terangnya.
Untuk mengetahui hal tersebut, lanjut Kasat, harus ada keterangan atau pengakuan dari pelaku. Jika tidak ada, apa yang dilakukan pelaku, murni pencurian biasa. Meski maraknya aksi pencurian terjadi paska pembongkaran sarang judi.
“Untuk menentukan ada keterkaitannya atau tidak, harus ada pengakuan. Kalau pelaku menyatakan tidak ada, berarti motifnya pencurian biasa,” imbuhnya.
Nanang menyatakan, fokus pada aksi pencurian pembobolan 2 toko. Ia berterus terang, belum mengetahui kejadian pencurian sebuah toko kelontong dan 5 sepeda motor di wilayah selatan Kota Probolinggo.
Pihaknya berjanji akan mencari tahu kabar yang baru diterimanya tersebut. “Terkait dengan aksi pencurian itu, masih kami lakukan penyelidikan,” pungkasnya. (rpd/fun)